Lucas yang tengah asik memeluk tubuh Ellena dan mengusap-usap kepalanya di tengkuk sang istri seketika membeku, pun dengan Ellena. Wanita itu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya, dari ujung kaki hingga ujung kepala. Ah, rasanya dia ingin bersembunyi ke dalam lubang.
Briana dan Martin berusaha sekuat tenaga menahan tawa. Mereka sangat tahu jika anak dan menantunya itu pastilah sedang sangat malu sekarang.
"Kami pulang dulu, silakan lanjutkan saja kegiatan kalian." Setelah berkata demikian Briana menggamit lengan Martin dan mengajaknya segera angkat kaki dari ruangan itu.
Lucas dan Ellena tidak bergeming dan tetap memejamkan mata. Memusatkan pendengaran hingga suara langkah kaki sang ibu tidak lagi terdengar, setelah suara derit pintu tertutup.
Sementara itu di tempat lain, Adley dan Livia telah berada di perjalanan. Seperti biasa mereka duduk bersebelahan di jok depan.