"Bukan itu maksudku!" timpal Lucas menatap kesal ke arah Adley. Ah, pria itu selalu bisa mengalihkan pembicaraan. Entah hidupnya memang tercipta untuk bertualang seumur hidup atau belum menemukan pawangnya saja.
"Lalu apa maksudmu, Lucas. Kau selalu saja tidak menerima perkataanku. Padahal hidup hanya dengan satu wanita memang tidak akan indah." Adley menurunkan kaki kanannya, menautkan kedua tangan dengan kedua siku bertumpu pada pahanya.
"Jadi maksudmu hidupku tidak berwarna?" sergah Lucas dengan kedua alisnya menukik dan suara meninggi. Terlihat jelas bahwa dia tidak terima dengan perkataan Adley.
"Asal kau tahu, hidupku jauh lebih berwarna dibanding sebelum bertemu Ellena. Tidak. Hidupku justru sangat berwarna."
Adley mendengkus pelan. Tahu apa Lucas tentang cinta dan hidup yang berwarna. Bahkan pria itu baru jatuh cinta dan tidak dapat dibandingkan dengan dirinya yang memang terlahir sebagai petualang cinta.