"Aargh!" Lucas mengerang frustrasi seraya menyapu seluruh benda yang ada di atas meja kerja dengan kedua tangannya, setelah beberapa menit Alex ditangkap dan segera diamankan oleh polisi.
Sampai detik ini dia masih belum percaya bahwa Alex telah mengkhinatinya. Bagaimana mungkin dia bisa tertipu oleh wajah lugu asisten pribadinya itu. Sungguh sedikit pun dia tidak pernah menyangka jika Alex akan setega itu padanya.
Selama ini dia selalu memberi kepercayaan penuh pada Alex, bahkan sudah menganggap pria itu sebagai sodaranya sendiri, bukan hanya sekadar asisten pribadi. Namun, nyatanya kepercayaan itu justru dikhianati. Siapa pun pasti akan marah kalau berada di posisi itu.
"Lucas, cukup!" teriak Adley berusaha melerai amarah Lucas saat ini.
"Alex sudah dibawa ke kantor polisi, semoga dia mendapat balasan yang setimpal atas perbuatannya," imbuh Adley berusaha menenangkan emosi Lucas, meski sebenarnya dia juga masih geram pada Alex.