"Tuan Adley?"
Richard tersenyum semringah saat mendapati Adley yang sudah berdiri di sana, entah sejak kapan.
Richard tentu masih mengingat betul wajah Adley, pun sebaliknya. Walaupun mereka beru pernah bertemu satu kali, tetapi itu tidak lantas membuat mereka lupa.
"Selamat siang, Tuan. Mohon maaf, saya terlalu senang melihat kehadiran Anda di sini," ucap Richard yang belum sempat membalas sapaan Adley. Dia tampak mengulurkan tangannya, mengajak Adley bersalaman dan langsung mendapat respon dari Adley.
Wajah Richard masih menerbitkan senyuman. Seketika tatapannya beralih ke arah wanita yang berdiri di samping kanan Adley. Namun, hanya sejenak. Dia tersentak saat suara Adley kembali mengalihkan perhatiannya.
"Maaf sudah menunggu lama, Tuan Richard. Tadi kami terjebak macet," ucap Adley datar sambil mengakhiri kegiatan berjabat tangan dengan kliennya itu.
"Tidak apa-apa, Tuan. Saya mengerti kendala perjalanan di kota ini," balas Richard sama sekali tidak masalah.