Chapter 155 - Interview

"Hanya ibumu?" Richard menatap penuh selidik wajah Ellena seolah-olah tidak langsung percaya begitu saja. "Ke mana ayahmu?—Oh, atau mungkin kau sudah memiliki pasangan, maksudku suami?"

Richard terdiam menunggu jawaban. Pertanyaan sepele. Namun, entah kenapa dia harus mempertanyaan hal itu, seolah-olah ada sesuatu yang medorong hatinya.

Ellena tampak menautkan kedua jemari tangannya di atas meja, lalu tersenyum menatap Richard. "Ayahku sudah meninggal dari aku masih kecil," jawabnya terlihat santai dan tidak merasa terganggu dengan pertanyaan dari Richard.

"Akh, I'm sorry," lirih Richard merasa bersimpati.

"It's okay," balas Ellena seraya mengembangkan senyuman.

"So?" Richard mengangkat tatapannya seolah-olah menuntut jawaban lain dari Ellena.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS