"Kau bilang apa? Aku ceroboh?" Ellena menatap kesal wajah Lucas. Bahkan, dalam situasi seperti ini saja Lucas masih bisa mengatainya ceroboh.
"Lalu apa namanya kalau bukan ceroboh?" tukas Lucas seraya menyodorkan kembali satu sendok bubur itu ke mulut Ellena.
"Kepalaku sakit, Lucas. Jadi, wajar saja kalau aku seperti ini. Bukan karena aku yang ceroboh!" bantah Ellena seraya menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
"Tidak akan terjadi seperti ini kalau kau mau mendengar perkataanku. Bukankah aku memintamu untuk tetap istirahat di dalam kamar?" Lucas meraih gelas berisi air minum dari atas nakas yang berada di sebelah ranjang pasien.
"Kapan?" tanya Ellena heran. Bahkan, dia sudah tidak mengingat kegiatan terakhir kali bersama Lucas tadi malam.
Lucas menyodorkan gelas minum itu kepada Ellena, sebelum dia menanggapi pertanyaan dari istrinya itu.
"Kau tidak membaca pesan dariku?" Lucas mengerutkan dahinya sambil menatap Ellena penuh selidik.