Ellena berjalan lunglai dengan napas yang memburu, begitu dia turun dari mobil yang nyaris membuat jantungnya copot. Dia mengempaskan tubuhnya ke sofa retro berwarna putih dengan ukiran berwarna emas pada rangka kayu sebagai penopangnya.
Pada sandaran sofa itu, Ellena merebahkan punggunya dan melepas napas lega. Setelah berpacu dengan adrenalin sepanjang perjalanan, akhirnya dia bisa selamat sampai rumah. Namun, tetap saja. Dia masih belum bisa menetralkan perasaan takut dengan sepenuhnya.
Mobil yang dikendarai Lucas, sungguh nyaris membuatnya gila. Bagaimana mungkin dia bisa duduk tenang, sementara Lucas menyetir bak kesetanan. Bahkan pria itu tidak peduli sama sekali dengan teriakan yang dia lontarkan sepanjang perjalanan.
"Are you okay?"
Sorot mata Ellena membidik tajam tepat pada sosok yang kini sudah berdiri dua meter di depannya. Tampak seringai penuh kemenangan yang terbit di wajah Lucas.