Langit masih menggantung jingga, ketika Lucas baru saja membuka mata. Dia dikejutkan oleh sosok yang kini tengah berbaring di sampingnya dengan begitu tenang. Entah ke mana larinya kedua guling yang menjadi pembatas antara mereka.
Ada yang lebih indah dari sekadar fajar pagi itu. Ya, wajah Ellena yang kini tengah menjadi pusat perhatiannya. Dia memiringkan badan menghadap wanita itu, sehingga kini mereka berbaring sambil berhadapan. Rasanya, dia enggan untuk berpaling dari paras cantik yang saat ini masih terlelap.
Lucas menerbitkan senyuman sambil menatap wajah Ellena. Ada hal yang aneh dalam dirinya. Entah apa yang istimewa dari wanita itu, sehingga dia tertarik untuk menatapnya dengan begitu lekat.
"Kau ternyata lebih cantik jika sedang tidur seperti ini," lirih Lucas dengan suara sedikit parau.