"Ibu, tolong aku!" teriak Ellena dengan keras. Gegas Briana berlari menuju kamar putrinya, sangat panik.
"Ada apa?" Briana bertanya dengan napas memburu. Dadanya naik turun karena kesulitan bernapas setelah berlari dari kamarnya. Di usianya yang tidak lagi muda membuat tenaganya habis terkuras meski hanya berlari dalam jarak dekat.
"Ada apa, Bu?"
Langkah Briana terhenti saat terdengar suara Martin yang menggema di udara, tepat ketika dia membuka pintu kamar Ellena. Dia segera menoleh, entah sejak kapan putranya itu berdiri di belakang. Bahkan dia tidak menyadari hal itu karena terlalu panik dan khawatir dengan kondisi Ellena.
"Kakakmu, Martin." Briana segera memasuki kamar itu, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut kepada Martin.
"Kenapa dengan Kakakku, Bu?" tanya Martin dengan mata membeliak. Namun, sang ibu tidak menanggapinya sama sekali.
Gegas Martin mengikuti langkah sang ibu dengan wajah yang tak kalah panik.