"Tidak. Pokoknya aku mau sekarang. Titik." Ellena kukuh dan tidak mau menerima alasan apa pun yang dikatakan Lucas.
"Please, Sayang," ucap Lucas masih dengan wajah memelas. Mencoba untuk terakhir kalinya. Siapa tahu, kali ini Ellena akan luluh dan memberinya kelonggaran.
"Kamu jangan menguji kesabaranku, Lucas. Ini bukan kehendakku, tetapi keinginan anak di dalam perutku. Anakmu, Lucas!" Mata Ellena telah mengembun. Air mata telah mendesak untuk keluar dari kelopak matanya.
Melihat hal tersebut, Lucas segera memacu langkah menghampiri Ellena. Mendekapnya erat, mengecup keningnya, dan mengelus punggung wanita itu dengan lembut agar lebih tenang. Ah, kenapa selalu saja ada tingkah laku aneh yang dilakukan istrinya. Apa memang semua wanita hamil memang seperti itu?
"Ssshhh ... tenanglah, Sayang. Aku salah, maafkan aku. Jangan menangis lagi, ya," ucap Lucas berusaha menenangkan Ellena. Dia telah berjanji tidak akan membiarkan wanita itu menangis, apalagi karena dirinya.