Setelah tali itu terlepas semua, pria itu menuntun Ellena untuk pergi ke kamar mandi yang letaknya berada di luar kamar.
Ellena memegangi pergelangan tangannya yang kemerahan karena ikatan tali secara bergantian. Merasa sedikit lega karena kini aliran darahnya telah mengalir lancar, meski rasa perih masih terasa di sana.
"Heh, bukannya kau ingin buang air? Kenapa malah diam saja?" bentak pria itu dengan suara keras, saat Ellena hanya berdiri beberapa meter dari kamar mandi. Satu tangan pria itu mendorong punggung Ellena hingga nyaris terjatuh. Untung saja tekanannya tidak terlalu kuat sehingga Ellena bisa selamat.
"I-iya, Tuan," cicit Ellena dengan suara pelan. Sebenarnya wanita itu berbohong ingin ke kamar mandi, karena itu dia memelankan langkahnya, ingin mengulur waktu sebanyak mungkin. Demi mencari celah agar bisa segera melarikan diri dari tempat itu.