"Jadilah kekasihku."
Ellena terbelalak dan langsung bangkit saat mendapat pernyataan itu. Lagi-lagi Richard memberikan hukuman yang tidak seharusnya. Ah, bagaimana mungkin dia menerima hukuman itu. Dia masih cukup waras untuk melibatkan dua orang pria dalam hidupnya. Sepertinya itu hanya akan memperumit hidupnya saja.
"Aku minta maaf, Richard," balas Ellena seraya menundukkan kepala.
Tentu saja Richard langsung memahami makna di balik permohonan maaf dari Ellena, meskipun wanita itu tidak menjelaskannya. Seketika ekspresinya berubah datar.
"Sudah kuduga. Kau tidak mungkin menerima hukuman dariku!" ketus Richard seraya menegakkan badan dan memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celana.
"Batalkan semua schedule aku selama satu minggu ke depan!" tegas Richard sebelum beranjak dari tempat itu dan membuka pintu yang terhubung langsung ke ruangannya.