"Lantas, bagaimana dengan perjanjian itu?"
Lucas merenggangkan pelukannya dan menatap lekat wajah Ellena cukup lama.
"Lucas, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" lirih Ellena sedikit memasang raut kecewa. Dia pikir Lucas memang tidak ingin mengakhiri perjanjian tersebut, meski dia sudah menyerahkan mahkota berharganya untuk pria itu.
Masih tidak menjawab. Lucas justru melepaskan pelukannya lalu bangun. Dia tampak membuka laci nakas dan mengambil sebuah berkas berjilid merah.
"Apa ini yang kau maksud?" tanyanya seraya menunjukkan berkas itu di depan Ellena.
Ellena hanya menatap berkas itu, tanpa berkata apa pun. Siapa sangka saat itu juga Lucas merobek semua berkas itu hingga menjadi beberapa kepingan kertas kecil.
Hal itu sontak membuat Ellena terbelalak. "Lu-Lucas, kenapa kau merobek berkasnya?" tanyanya heran.