'Satu dua tiga!'
"Aaarrrghh!"
Ellena menjerit saat tiba-tiba listrik mati dan ruangan menjadi gelap seketika. Bahkan buku di tangannya pun melayang entah ke mana. Beruntung kamar Lucas kedap suara sehingga tidak akan ada yang mendengar jeritannya tengah malam seperti itu.
"Elle, kau kenapa?" Lucas langsung berlari menghampiri sang istri yang masih duduk di sofa.
"Lucas, aku takut," lirih Ellena dengan nada sedikit bergetar dan saat itu juga dia memeluk Lucas yang sudah duduk di sampingnya.
Tentu saja Lucas menerima pelukan itu dengan tangan terbuka. Bukankah ini satu kesempatan baik yang tidak boleh dilewatkan? Bibir tipis nan seksi itu seketika melengkung ke atas membentuk senyuman. Ah, ternyata sangat mudah mengelabui istrinya.
"Jangan takut, Elle. Aku ada di sini untukmu," desis Lucas seraya mengusap lembut punggung Ellena.