Dia menatapnya dengan merendahkan, matanya yang panas, dengan kelembutan, "Kamu takut?"
Sarah Heart menekan sudut bibirnya dan mengangguk.
Pria itu membungkus tangan Sarah Heart dengan satu telapak tangan yang besar, mengangkat tangan yang lain, dan dengan lembut mengangkat rahangnya untuk membuatnya melihat dirinya sendiri, "Jangan takut, tidak apa-apa."
Sarah Heart memandang pria pucat yang belum pernah dia lihat sebelumnya, dan dua bungkus air mata mengalir tak terkendali lagi, "Aaron Fleet, Leo tidak bisa hidup tanpa seorang ayah, kamu tahu?"
"Lalu bagaimana denganmu?" Aaron Fleet melihat ke mata Sarah Heart yang cerah dan cerah, cahaya gelap menyala di matanya, dan mata yang dalam itu bisa melihatnya sepenuhnya.
Sarah Heart mengerutkan kening, menundukkan kepalanya, melepaskan dagunya dari ujung jari pria itu, dan kemudian melanjutkan untuk membantunya membuka kancing kemejanya.