"AAAAAAAAAAAAA!!" teriak Ricky spontan ketika mendengar suara tertawa yang sangat nyaring itu. Pemuda itu berlari sekuat tenaga sebelum pada akhirnya kembali karena lagi-lagi menyadari Eza tidak ikut berlari bersamanya.
Langkah Ricky terhenti tepat lima meter di depan Eza ketika melihat sosok tersebut sudah tepat di samping pemuda bongsor itu. Melihat Eza yang kebingungan membuatnya semakin yakin jika hanya dirinyalah yang dapat melihat dan mendengarnya.
"Di samping lu, Za!" ucap Ricky sedikit kuat, memperingati Eza ketika sosok itu semakin mendekatkan dirinya. Sebelah alis Eza menaik, menatap sisi kirinya lalu kembali menatap Ricky.
"Jujur aja, lu penakut, kan?" ujar Eza santai, mengindahkan apa yang temannya tunjuk. Melihat Ricky yang ketakutan seperti itu membuatnya sedikit terhibur, namun dirinya menyadari jika lilinnya terus meleleh dan takutnya tidak akan cukup hingga posko terakhir.