Bel masuk sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, tapi penjaga perpustakaan yang Andi tidak tahu–dan tidak tertarik untuk mengetahui–namanya itu, masih tak kunjung tiba di perpustakaan. Ia tidak mungkin di sana terus sampai ia tiba. Lebih baik kena marah penjaga perpustakaan di banding kena marah guru killer yang pastinya akan memberikan dampak pada nilai akhirnya di rapot.
Andi melihat ada kertas kosong yang sudah sobek di atas meja petugas perpustakaan itu. Ia pun mengambilnya dan menuliskan sesuatu di sisi kertas yang masih kosong itu menggunakan pulpen yang ia pinjam juga dari kaleng berisi alat-alat tulis di dekat komputer perpustakaan. Setelah itu, barulah ia bergegas keluar perpustakaan tersebut menuju kelasnya di lantai 3.