Sementara itu, di sisi lain, sekarang Dewi yang baru saja selesai mengatakan maksudnya dan hendak menjemput Rea pulang ke langit atas perintah Dewa tertinggi itu, baru saja sampai dan sedang menanggung kemarahan yang tiada Tara dari Dewa tertinggi.
Brak!
Ctat!
Bzzzrrt!
Petir, halilintar, dan juga gemuruh, mulai menari di atas langit, dimana sang Dewa tertinggi tengah menerima laporan dari Dewi Callista, bahwa semua yang sudah dia perintahkan kala itu, gagal.
Itu adalah hal yang sama sekali tak pernah dia bisa terima. Kegagalan, adalah kata yang tak pernah ada dalam kamus kehidupannya.
"Bagaimana bisa gagal? Kau sama sekali tak bisa membawa putriku pulang ke sini? Bahkan dengan kekuatan yang sudah aku berikan itu, kau sama sekali tak bisa menahannya dan membawanya pulang ke sini? Kau sungguh tidak bisa diharapkan. Kau tak BERGUNA!!!" Sambaran petir kembali menari selaras dengan amarah yang keluar dari mulutnya itu.