Seketika suasana yang ada di aula utama istana Raja iblis menjadi kacau dan penuh dengan pembantaian terhadap pengkhianat.
"Suara apa itu?" Rea bertanya.
Dia masih dalam keadaan menutup matanya dengan erat kala itu. Tapi, tanpa dia sadari, saat Allail sedang mengurus para pengkhianat yang ada di sana, salah satu dari mereka ada yang mendekat pada Rea dan berusaha untuk melukai Rea pada saat itu.
"Aku harus segera pergi ke arah manusia itu, hanya dengan menjadikan sebagai sandera agar aku bisa selamat dari kemarahan Allail."
Salah satu pria itu pun datang ke arahnya dan dengan seluruh kekuatan yang dia punya, dia pun berusaha mencelakakan Rea yang sama sekali tak tahu apa yang kala itu sedang terjadi.
"Rea, awas!" Qiin memperingati.
"Ah?" Rea sontak membuka matanya dan melihat dengan mata yang terbelalak apa yang sedang terjadi di depannya kala itu.
Semua darah dan juga debu dari makhluk yang sudah dibakar Allail hingga tak bersisa lagi itu, membuat Rea sangat ketakutan.