Moore tersenyum. "Maafkan aku Nona manis, tapi aku sama sekali tak bisa menunggu untuk melakukan apa yang harus aku lakukan itu. Ini, sangat penting," katanya sambil melirik ke Allail dengan mata yang penuh dengan perintah bahwa 'aku sudah membantumu, maka kau lakukan sisanya sebaik mungkin'
Entah kenapa, kala itu Allail juga tersenyum pada Moore, seakan setuju dengan sinyal yang dia kirimkan itu.
"Baiklah, kalau begitu sudah diputuskan. Nona manis akan pulang dengan Allail. Sebaiknya, sekarang kalian berangkat, karena Rea itu adalah manusia yang harus tidur saat malam," ujarnya.
Rea pun menatap Moore bingung. "Memangnya Om yang ini bukan manusia?" tanyanya polos.
"A-apa? Pfft, tentu saja aku ini manusia seperti dirimu juga. Hanya kebetulan saja aku berurusan dengan Raja iblis yang tua dan idiot ini," jelasnya sambil menahan tawa yang kala itu hampir saja keluar.