Sekarang adalah waktunya rencana cadangan. Allail sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan segera mengingat Lascrea kala itu.
"Baiklah, aku tak akan segan-segan lagi. Langsung tiga saja sekalian."
Tanpa banyak basa-basi lagi, Lascrea langsung memasukkan buah yang diberikan oleh Dewi itu sekaligus, tanpa menuggu lagi.
Dia benar-benar merasa bahwa sebentar lagi dia akan menjadi gila jika Allail tak kunjung mengenalnya.
Allaik yang sudah menelan semua buah yang diberikan padanya dengan paksa itu, sama sekali tak menunjukkan reaksi apa-apa.
"Loh, kenapa dia masih saja tak bereaksi? Apakah semua yang aku lakukan ini sia-sia saja?" Lascrea benar-benar sudah putus asa kala itu. Dia sudah tak tahu lagi apa yang harus dia lakukan jika rencananya yang terakhir juga tak mempan.
Tak lama kemudian, Allail mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dia sudah termakan oleh rencana yang disiapkan oleh Dewi penunggu sumur dan Lascrea itu.