Gugup dan juga terkejut Keisha rasakan manakala ia dibangunkan secara tiba-tiba.
Belum lagi, Xavier langsung mengatakan alasan utama ia membangunkan Keisha seperti itu yang notabene belum juga tidur selama tiga puluh menit.
Dan kini, dengan rasa kantuk yang telah hilang terbawa angin, Keisha duduk bersisian bersama Xavier di teras balkon kamar.
Matahari belum terkalu condong ke atas. Namun, suhu udara di luar terasa sedikit panas.
"Ibu? Katakan sesuatu," pinta Keisha untuk pertama kalinya.
Sudah terhitung dua menit sejak panggilan itu berlangsung. Namun baik dari pihak Alle dan juga Keisha sama-sama bungkam selama rentang waktu itu.
Xavier berlari kencang untuk sampai ke kamar dalam waktu singkat. Dan kini pelipis Xavier dipenuhi oleh lelehan keringat. Sepertinya Xavier akan mandi setelah ini. Ia benar-benar merasa sangat gerah.
"Ibu, katakan sesuatu," kata Keisha lagi.