Saat waktu menunjukkan pukul sembilan pagi, Alle berpamitan dari satu rumah ke rumah lainnya sembari menebar senyum penuh kebahagiaan.
Tak dapat dipungkiri bahwa kini dada Alle dipenuhi oleh lautan bunga yang bermekaran.
Alle merasa sangat senang. Dan sejak kemarin malam, Alle kesulitan untuk tidur.
Alle terjaga sepanjang malam, berjalan-jalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya untuk merekam semua bentuk bangunan rumahnya yang memungkinkan besar tidak akan ia tempati lagi.
Dulu sekali Alle pernah berkata kepada Keisha bahwa ia tidak bisa meninggalkan rumah dengan penuh kenangan itu karena rumah tersebut merupakan peninggalan mendiang kedua orang tuanya.
Tapi siapa yang menyangka bahwa hari di man Alle akan meninggalkan rumah itu tiba?
Alle benar-benar tidak pernah berpikir mengenai hal ini sebelumnya. Pun saat Keisha dulu meminta Alle untuk pergi dari rumah itu, Alle dengan tegas menolaknya.