"Besok? Apakah itu tidak salah? Tidakkah itu terlalu mendadak?" tanya Alle yang tak bisa lagi menahan rasa terkejutnya.
Zee mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh. Ia kini beralih bersandar pada dinding dan menjawab dengan mata menyorot lurus ke depan sana.
"Bukankah itu yang kamu inginkan? Kamu sedari dulu ingin pergi meninggalkan kawasan ini, 'kan? Lalu apa yang salah dengan hal itu? Aku pikir kamu baik-baik saja dengan hal itu asalkan kita bisa pergi dari sini. Tapi melihat reaksi mu yang seperti itu ... membuatku merasa tersinggung. Kalau saja sejak awal aku tahu kalau kamu akan bereaksi seperti itu, aku tidak akan mengungkapkan berita baik ini dan memilih membatalkannya," cetus Zee dengan nada bicara yang sangat amat berbeda jika dibandingkan dengan sebelumnya.