Keisha menghembuskan napasnya berat untuk membuang rasa pusing yang tengah mendera kepalanya.
Seperti hari-hari sebelumnya, Keisha bekerja dengan giat di kantor ini. Keisha juga mulai terbiasa untuk mengerjakan job desk miliknya dan tidak meminta bantuan kepada rekan-rekannya yang lain lagi seperti di masa lalu.
"Apakah kamu ingin membeli makanan? Biarkan aku yang membelikannya untukmu. Sebutkan makanan apa yang sedang ingin kamu makan. Untuk uangnya, kamu bisa memberikannya kepadaku nanti saat makanannya telah datang," kata seseorang yang secara tiba-tiba berdiri di samping meja kerja Keisha.
Keisha mendongakkan kepalanya demi melihat seraut wajah cantik muncul di pelupuk matanya. Itu adalah Selena. Perempuan berkacamata dengan rambut diikat kuda.
"Huh? Jam berapa sekarang?" tanya Keisha tanpa sadar.