Tepat pada saat pintu telah ditutup, Beck berbalik dan mendapati seseorang sedang duduk di sofa di depan sana.
Ruangan ini gelap. Hanya pencahayaan remang-remang yang cukup minim. Sehingga Beck tidak bisa melihat siapa gerangan orang yang ada di depan sana kecuali siluetnya saja.
Saat Beck berjalan mendekat, Beck turut menyipitkan matanya agar bisa melihat orang itu dengan jelas. Dan manakala ia mendapati bahwa orang di depan sana yang duduk sembari melipat kedua tangan di depan dada adalah seorang perempuan, Beck pun tidak bisa menahan dirinya untuk tidak merasa heran sekaligus bingung.
"Di mana Bos mu?" tanya Beck tatkala ia sudah mengetahui siapa orang itu.
Setelah sampai di sofa yang ada di depan perempuan itu, Beck pun lantas duduk.
Semakin lama, semakin Beck mulai terbiasa dengan ruangan yang remang-remang ini. Dan dengan demikian, Beck pun mulai bisa melihat wajah perempuan itu dengan jelas.