Pada akhirnya, alasan utama mengapa Kevin memilih keluar dari markas utama Samuel untuk sementara waktu adalah untuk mengurus mayat Ibunya.
Memang betul apa yang dikatakan oleh Calum dulu, bahwa Calum menguburkan mayat Ibunya di kamar.
Keramik dibongkar, ada gundukan tanah tinggi di sana.
Hal itu membuat hati Kevin merasa sangat sakit.
Oleh sebab itu, setelah mempersiapkan semuanya, Kevin menguburkan Ibunya dengan layak di tempat pemakaman umum dengan dibantu oleh Maxim.
Kevin tidak menangis. Air matanya seakan telah kering sampai tidak bisa diperas keluar lagi.
Satu-satunya hal yang Calvin rasakan adalah rasa hambar dan juga mati rasa di dalam hatinya.
Oleh sebab itu, sepanjang proses pemakaman berlangsung, Kevin hanya diam berdiri di tempatnya menyaksikan bagaimana orang-orang di depan sana sedang menimbun peti mati Ibunya menggunakan tanah.
Wajah Kevin terlihat begitu datar, seolah tak memiliki emosi apa pun.