"Keisha ... apakah itu kamu?"
Kalimat itu berhasil menggetarkan hati Keisha. Kaki Keisha mendadak menjadi lemas sebab kehilangan semua tenaganya. Pandangan mata Keisha menatap lurus-lurus pada sosok perempuan paruh baya di depan sana.
Dunia di sekeliling Keisha berhenti bergerak. Burung-burung membisu. Angin tak berderu.
Dada Keisha terasa begitu sesak demi menampung jutaan kesenangan yang begitu menggunung di dada.
Hingga tanpa terasa ...
Tes ...
Air mata jatuh begitu saja tanpa aba-aba. Keisha menangis. Hatinya menjerit penuh rasa senang karena bisa melihat seraut wajah yang sudah ia rindukan sejak lama itu.
Hingga tak lama kemudian, Keisha bersuara dengan nada super serak, "Ibu ... ini aku."
Grep ...
Sebuah pelukan erat Keisha dapatkan. Alle mendekap tubuh putrinya yang sudah tumbuh begitu besar dari terakhir kali ia melihatnya.
Alle menangis. Ia meraung bahagia.