Keisha menatap ke sisi kanan dan kirinya saat mobil sudah memasuki sebuah jalan yang memiliki lebar dua meter.
Jalan itu rusak. Tidak ada aspal mulus seperti jalan pada umumnya. Melainkan hanya berupaya kerikil dan juga pasir.
"Apakah ini tempatnya?" tanya Keisha ragu.
Ada banyak sekali pohon tinggi yang menjulang di sisi kiri dan kanan jalan. Dahan pohon-pohon itu menutup akses cahaya matahari yang hendak jatuh ke tanah.
Semakin mobil itu melaju, semakin Keisha merasa ragu.
"Mn. Ini adalah tempatnya. Kurang dari lima menit kita akan sampai di rumah Ibumu," jawab Xavier dengan ringan.
Untuk beberapa alasan, keringat dingin menetes begitu saja di pelipis Keisha.
Dan setelah beberapa saat, Keisha mulai merasa familiar dengan tempat-tempat di sekitar. Ada sebuah lapangan kecil, tempat di mana dulu Keisha bermain. Lapangan itu dipenuhi oleh ilalang-ilalang dan juga rumput liar. Sudah dapat dipastikan kalau lapangan itu tidak lagi dipakai sejak lama.