Xavier menutup pintu kamar dengan pelan saat melihat Keisha sudah tidur di dalam sana.
Pada akhirnya, Keisha menawarkan Xavier untuk tidur di atas ranjang yang sama sebab kasur itu cukup untuk dua orang.
Katanya, Keisha tidak tega melihat Xavier selalu tidur di sofa sedangkan dirinya di kasur yang empuk. Entah itu saat di New York atau pun di Chicago.
Sebenarnya, itu bukanlah masalah yang besar bagi Xavier. Ia bisa tidur di mana pun yang dirinya inginkan. Bahkan, Xavier juga bisa tidur di lantai beralaskan selimut tebal seperti saat ia diangkut ke apartemen Daniel dulu saat pertama kali.
Namun, setelah sekian lama Xavier tidak tidur di kasur, Xavier cukup merindukan bagaimana empuknya kasur dan nyenyak nya tidur di kasur.
Oleh sebab itu, setelah Keisha mengundang Xavier untuk bergabung tidur di ranjang yang sama, Xavier tidak menolaknya.
Dan sudah sekitar lima belas menit lamanya Xavier berbaring di atas kasur, namun ia tak kunjung menemukan kantuk.