Pada sore harinya, Xavier dan Lou benar-benar mendatangi alamat yang sebelumnya telah Keisha tuliskan dalam secarik kertas.
Sepanjang dalam perjalanan, Lou dan Xavier membicarakan banyak hal. Lou senang bercerita mengenai keluarganya. Mulai dari anak-anaknya, istrinya, hingga kehidupan mereka sehari-hari.
Untuk membuang rasa jenuh, Xavier menanggapi semua ucapan Lou tanpa terkecuali.
Sungguh, Xavier merasa senang mendapatkan sopir yang sangat ramah seperti Lou. Ternyata, sopir yang Gibran rekomendasikan tidaklah mengecewakan.
Lou pria yang baik dan juga bertanggungjawab. Serta, Lou juga memberitahu Xavier kalau uang yang ia 'dapatkan' dari mengantar Xavier sepanjang New York ke Chicago tak lain dan tak bukan adalah untuk membayar sebagian hutang yang ia miliki.
Ternyata, istri Lou juga bekerja. Ia membuka toko makanan di pinggir kota New York untuk menutupi berbagai kekurangan finansial.
