"Hei, apa yang sebenarnya sedang terjadi? Aku baru saja mendapatkan kabar kalau kamu tidak berhasil mendapatkan grand prize yang aku taruh di pelelangan tempo hari lalu. Ini benar-benar membuatku sangat terkejut!" seru seseorang dari seberang telepon sesaat setelah sambungan telepon terhubung.
Samuel yang mendengar hal itu spontan saja berdecih keras-keras. Hanya satu orang ini yang dapat berbicara secara leluasa dengan Samuel. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Bara, teman dekat Samuel.
Usia Bara tahun ini adalah tiga puluh lima tahun, lima tahun lebih muda dibandingkan dengan Samuel.
"Semua itu karena dirimu! Bukankah aku sudah mengatakannya kepadamu untuk menyerahkan budak itu kepadaku saja alih-alih menaruhnya di rumah lelang? Aku berjanji akan memberimu banyak uang jika kamu bersedia menyerahkan budak itu kepadaku! Tapi, apa yang malah kamu lakukan? Kamu menaruh budak incaran ku ke pesta pelelangan budak yang jelas-jelas akan dibidik oleh banyak orang! Lihat, apa yang terjadi sekarang! Aku tidak mendapatkan budak itu dan kehilangan jejaknya! Aku tidak tahu di mana budak cantik itu berada saat ini! Dan semua itu karena dirimu, sialan!" raung Samuel dengan marah kepada Bara.
Bara dan Samuel sendiri telah menjalin tali persahabatan tak kurang dari sepuluh tahun. Keduanya sangat dekat satu sama lain.
Bara atau memiliki nama lengkap Aldebara, merupakan salah satu pemimpin kelompok mafia kelas kakap, sama seperti Samuel. Jangkauan koneksi Bara jauh lebih luas jika dibandingkan dengan Samuel.
Jika Samuel merupakan pemimpin mafia yang berkuasa di New York, maka Bara adalah pemimpin mafia yang berkuasa di California.
Keduanya hebat dalam porsinya masing-masing. Mereka berdua memiliki pengaruh dan juga pengakuan dari para pemimpin mafia kecil lainnya.
Dan sejauh ini, orang yang bisa dekat dengan Samuel hanyalah Bara seorang. Samuel bukanlah orang yang mudah untuk didekati. Ia seperti memberikan sekat pembatas kepada semua orang di dunia ini. Dan hanya Bara seorang yang dapat menembus sekat pembatas itu.
Bara tertawa keras setelah mendengar umpatan demi umpatan yang keluar dari belah bibir Samuel yang menurutnya terdengar sangat lucu.
Sembari tertawa-tawa, Bara lantas berkata, "Siapa yang akan menduga kalau kamu akan kalah dari orang lain, huh? Siapa orang yang membawa budak itu pergi darimu? Sampai saat ini, para anak buah ku tidak memberitahuku perihal siapa gerangan orang yang sudah bersedia menggelintirkan uang sebanyak tiga puluh lima juta dollar hanya untuk satu orang budak. Siapa pun orang itu, kurasa dia bukanlah orang biasa-biasa saja. Tiga puluh lima juta dollar bukanlah uang yang sedikit. Aku tidak pernah menduga kalau budak itu akan laku dengan harga yang sangat amat fantastis. Ini benar-benar membuatku sangat senang!" pungkas Bara lugas.
Di sisi lain, Samuel segera meradang setelah mendengar ucapan Bara yang menurutnya sangat tak tahu malu. Karenanya, tak lama setelah itu, Samuel lantas berujar, "Bedebah! Aku benar-benar ingin membunuhmu saat ini juga, Bara Sialan! Berkat dirimu, aku kehilangan budak cantik itu! Kamu tahu sendiri kalau aku sudah menunggu budak itu selama berbulan-bulan lamanya. Aku menunggu dengan sabar sampai kamu bersedia melepasnya dan memberikannya kepadaku. Tapi, kamu benar-benar membuatku sangat kecewa. Jika saja sejak awal kamu bersedia memberikan budak itu kepadaku, aku pasti akan membayar empat puluh juta di muka!"
Samuel menggeram marah.
Ya. Sejak beberapa bulan terakhir, Samuel sudah mengincar budak cantik milik Bara itu.
Bara kerap mengirimkan foto cantiknya budak yang ia miliki. Hal tersebut sangat membuat Samuel tertarik. Samuel menyukai budak cantik itu.
Samuel awalnya marah setelah tahu kalau Bara berniat memasukkan budak itu ke pasar pelelangan. Karena dengan begitu, akan ada banyak orang yang bersaing untuk memperebutkan budak cantik tersebut dengan Samuel.
Sejak saat itu, Samuel berambisi besar untuk memenangkan budak cantik tersebut di pasar pelelangan budak. Hanya saja, apa yang Samuel inginkan tidak berjalan sesuai dengan rencana. Dan hal ini sangat membuat Samuel merasa marah. Marah kepada Bara, dan marah kepada dirinya sendiri karena tak berhasil membawa budak cantik itu pulang bersama dirinya.
"Kenapa kamu malah menyalahkan ku? Seharusnya, kalau sedari awal kamu memang menginginkan budak cantik itu, sudah sepatutnya kamu akan berjuang keras untuk mendapatkan budak cantik itu dari tangan orang lain selama pelelangan berlangsung. Padahal, awalnya aku sangat yakin kalau kamu lah yang akan mengambil budak cantik itu dariku. Tapi, siapa yang menduga kalau ternyata orang lain berhasil mengambil budak itu dari tanganku dan bukannya dirimu?" tanya Bara tak segan untuk mengejek Samuel secara terang-terangan.
"Kupikir, tiga puluh lima juta juga bukanlah uang yang banyak untukmu. Aku yakin kamu pasti bisa membeli budak cantik itu dengan harga yang lebih fantastis lagi saat di pasar pelelangan budak. Tapi, kenapa kamu malah tidak melakukannya dan memilih menyerah bersaing dengan orang lain? Ini cukup membuatku merasa terheran-heran. Aku tidak tahu apakah aku harus tertawa atau menangis meratapi nasib sial mu ini. Hei, Samuel, kuharap kamu tidak menjadi gila dalam upaya mu untuk mencari budak cantik itu," bisik Bara pelan di akhir kalimat.
Bara menyeruput teh hangat miliknya. Rasanya benar-benar sangat nikmat.
Di sisi lain, Samuel benar-benar terbakar oleh amarah. Tangan kanan Samuel telah terkepal kuat, siap meninju orang yang datang kepadanya demi menyalurkan rasa marahnya.
"Idiot! Kamu sangat idiot!" umpat Samuel kemudian.
Tidak merasa tersinggung, Bara justru tertawa, "Kamu marah kepadaku, huh? Marah saja kepada dirimu sendiri karena tak membawa uang yang cukup untuk mengambil alih budak cantik itu dari tangan orangrang lain. Aku dengar dari beberapa anak buah ku kalau kamu berhasil mengambil cukup banyak budak kelas bawah dan kelas menengah dari tempat lelang itu. Apakah itu salah satu alasan mengapa uangmu tidak cukup?" tanya Bara setengah mengejek.
Samuel menggeram. "Kamu, sialan! Aku tidak menyangka kalau harga budak grand prize itu akan melambung sangat tinggi! Ini semua karena Nick sialan! Dia terus bertarung denganku dan menaikkan harga sampai menyentuh nominal yang tak masuk akal! Beruntung semuanya dengan cepat terselesaikan di bawah angka tiga puluh juta. Saat aku pikir dia sudah menyerah, tiba-tiba saja pria asing yang entah datang dari mana malah menekan bel dan mengajukan harga jauh lebih tinggi. Bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi? Apakah dia tidak tahu siapa aku? Dia benar-benar memiliki cukup banyak nyali untuk merebut budak yang sudah ada di dalam genggaman tanganku. Dan sekarang, aku sedang memburu pria itu. Tidak peduli apa, aku akan merebut budak cantik itu darinya. Jika dia tidak terima, mudah saja bagiku. Aku akan langsung mengirimnya ke dalam neraka di detik itu juga," ucap Samuel sangar.
Di sisi lain, Bara tersenyum miring. Bersamaan dengan hal itu, Bara membalas, "Semoga misi mu untuk menemukan budak cantik itu berhasil, Tuan Samuel Yang Terhormat."