Udara sore berhembus dengan berat. Hawanya cukup mendung, berangin, agak berpasir. Angin-angin ini menerbangkan beberapa pasir dari tanah.
Archer memandang ke arah luar jendela, pria itu terasa berat. Evelyn sontak memegang tangan Archer, berusaha supaya pria itu memiliki rasa aman. Ia menyimpulkan senyuman di bibir, "Raja, tenanglah. Kita akan menemanimu. Aku berharap akan ada jawaban."
"Benar. Kita tidak tahu kalau belum mencoba."
"Eve, aku berterima kasih kepadamu. Atas segala yang kau lakukan."
"Bukan masalah. Aku justru yang berterima kasih atas semuanya."
"Ini sedikit aneh, tetapi aku sangat senang bisa datang ke tempatmu."
Tak berapa lama, mobil mereka pun sudah berhenti di depan hutan terlarang. Udara hutan terlarang terasa berbeda. Udara dingin melingkupi. Awan juga menggelap. Sebentar lagi akan hujan.
"Sebaiknya kita bergegas ke dalam hutan terlarang."
"Ayo," ajak Felix kepada Evelyn dan Raja Archer.