Chereads / MY QUEEN (Bahasa Indonesia) / Chapter 4 - Mimpi Erotis?

Chapter 4 - Mimpi Erotis?

Evelyn tersentak kaget saat melihat seorang lelaki yang masuk ke dalam kamar mandinya! Yang benar saja! Masa, dia sedang mandi ada orang yang masuk!

"Bagaimana bisa juga dia masuk!!"

Ini masih pagi, lho! Dia sudah senam jantung!

"Kukira ini adalah tempat yang aman untuk mandi. Dan para pelayan itu mengatakan aku unuk mandi. Ya benar kan, aku mandi? Tetapi kenapa malah aku ini diintip waktu mandi?" Evelyn bersungut-sungut kesal.

"Dan lagi, perasaan tadi sudah kukunci. Bagaimana bisa dia masuk?" gumam Evelyn. Dia memegangi pintu. Lalu menguncinya kembali.

Saat gadis itu berbalik. Dia menemukan sebuah cermin. Matanya membelalak!

"Aaa!!"

Evelyn tak mengenakan satu pun pakaian!!

Tidak!! Ini mimpi buruk! Ini mimpi buruk!! INI ADALAH MIMPI BURUK!!!

Gadis itu langsung masuk ke dalam bak mandi. Dia menenggelamkan dirinya di sana. Pipinya sudah merah padam!

"TIDAK! Aku tidak berada di surga. Ini adalah mimpi buruk. Ya mimpi buruk!" cetus Evelyn.

"Atau malah… Ini adalah mimpi erotis?"

Evelyn bertanya kepada dirinya sendiri. Dia menelan ludahnya.

Evelyn adalah seorang perempuan berusia 25 tahun. Tak heran kalau dia beberapa kali bermimpi erotis. Lagipula, ini hal yang wajar bagi seorang wanita untuk bermimpi erotis.

Ingat, sebagai catatan. Mimpi basah bukan hanya terjadi pada pria tahu. Perempuan juga bisa mimpi basah.

Mendadak, Evelyn membayangkan… kalau pintu itu kembali terbuka… lantas, lelaki tadi yang entah siapa, itu masuk ke dalam kamar mandi. Lalu… lalu…

Evelyn menelan salivanya yang mendadak menjejalajah ke alam sana.

'Tunggu. Kenapa aku yang malah jadi membayangkan sesuatu?'

Pada saat itulah, Evelyn menggelengkan kepalanya. 'Aku bukanlah seorang perempuan dengan pemikiran kotor. Yah, walaupun kadang kotor sih. Tetapi, aku tidak sekotor itu tahu!'

Terjadi perseteruan sengit antara Evelyn dengan dirinya sendiri. Sampai akhirnya, gadis itu merasa lelah dengan otaknya yang terus bermonolog tanpa henti.

'Sudahlah … Biarkan saja … Toh semua ini akan berlalu.' gumam Evelyn.

Perempuan itu mulai terbuai dengan hangatnya bak mandi. Dengan sentuhan-sentuhan dari air hangat yang membuatnya sedikit mengambang, lalu aroma sabun dengan kelopak bunga mawar yang wangi.

Sampai akhirnya … gadis itu jatuh tertidur.

* * *

Evelyn membuka matanya. Dia mencoba untuk mengamati situasi. Dia … berada di dalam kamarnya. Sebuah kamar kecil dengan dapur dan kamar mandi saja.

Gadis itu duduk seketika. Ia merasa kepalanya bertalu-talu mengerikan. Lantas, menertawai dirinya sendiri. 'Apa-apaan tadi. Aku bermimpi mandi?'

'Hahaha. Mandi?'

'Menjadi Ratu?'

'Hahahaha.'

Evelyn tertawa sendiri. Dia merasa sudah gila sampai bermimpi masuk dunia fantasi, sebuah surga yang indah dengan seluruh latarnya berwarna putih, lantas ia menjadi Ratu yang Diagungkan di sana.

'Alkohol sialan. Gara-gara alkohol aku jadi mimpi aneh.'

Evelyn mengalihkan pandangan matanya. Matanya yang setengah menyipit itu melihat ke arah jam. Pagi. Pukul delapan pagi.

Oh… Pukul delapan pagi.

Seakan tersengat oleh listrik, Evelyn langsung bangkit dari sana. "APA-APAAN INI? SUDAH JAM DELAPAN PAGI? YA AMPUN GAWAT AKU TERLAMBAT!!"

Gadis itu langsung bangkit. Entah kekuatan dari mana, mendadak rasa pusing yang menjangkiti kepalanya itu lenyap. Dia menyambar handuk, dan mandi lagi.

'Bisa-bisanya aku mandi lagi. Padahal tadi habis mimpi mandi! Ya ampun! Apa-apaan ini! Lelucon macam apa yang sedang terjadi KEPADAKUUUU!!!' Evelyn memberontak dalam hatinya.

* * *

Evelyn bekerja di salah satu perusahaan multinasional yang sangat besar. Dia juga tinggal di salah satu negara dengan peradaban yang maju. Dengan ini, jangan heran kalau segalanya di sini akan berjalan dengan sangat cepat. Super cepat. Bahkan, seakan tidak ada waktu untuk bernapas.

Dan sialnya, Evelyn harus bertarung dengan kepadatan kota di pagi hari. Semuanya berlomba-lomba untuk masuk ke dalam kereta atau pun bus.

Itulah mengapa, Evelyn sudah harus berada dalam perjalanan menuju ke kantor dalam satu jam sebelumnya. Kalau dia mau irit dan hemat. Bisa mati kalau dia tidak dua jam sebelumnya!

"Dan aku harus terjebak dalam tekanan kematian ini!" Evelyn berteriak. Gadis itu tengah mengikat rambut panjangnya ke atas. Ia sudah mengenakan pakaian kantor dengan blazer dan kemeja putih, serta rok pendek selutut!

"Aku harus berlari keluar ke halte bus! Bisa tidak, ya?"

Evelyn melirik jam tangannya. Sudah pukul 08.20 pagi. Tinggal 40 menit lagi. Coba tebak, apakah cukup 40 menit ini untuk ke halte bus dan menaiki kereta?

"Ah, mana kutahu!" Evelyn kesal dengan dirinya sendiri.

Dia pun segera keluar dari rumah. Dia berlari menuruni tangga. Tak mau menunggu lift yang lama.

Gadis itu berlari kesetanan untuk meraih bus. Tetapi apa??!

Namanya juga sedang sial. Dia… ketinggalan bus. Padahal, hanya satu menit saja dia terlambat.

Terlambat satu bus, berarti hancur sudah rencananya. Dia tidak akan bisa tepat waktu menaiki kereta cepat.

Oleh karenanya, dengan berdengus dengus sebal, Evelyn menghentikan sebuah taksi.

"Pergi ke Fujita Motor."

Sang supir mengiyakan. Evelyn pun menambahkan, "Yang cepat, ya, Pak!"

* * *

Tetapi, mau secepat apa juga percuma. Dasarnya Evelyn sudah bangun siang.

Dia datang ke kantor pada pukul 09.10. Catat! 10 menit dia terlambat. Sepuluh menit!!

Tetapi … Sang Atasan, seorang lelaki tegap dengan kumis yang melintang di atas bibirnya itu sudah berdiri layaknya seorang satpam. Dia langsung berkata dengan nada menukik keras. "JAM BERAPA SEKARANG INI, EVELYN!"

Evelyn memutar bola matanya. Ya, ya, ya. Dia akan mengalami hari yang buruk!

Hari buruk, I am coming !!!!

* * *