Ketika Chila bangun, dia membuka matanya dan menatap mata Roby yang sangat hangat. Dia berpikir bahwa dia sedang bermimpi.
"Sudah bangun?"
"Kita sudah sampai, kenapa kamu tidak membangunkanku!"
Chila duduk tegak, meregangkan tubuh, melepas jasnya dan menyerahkannya padanya.
Pria satu ini, tidak pernah bosan melihatnya tidur.
Restoran Indonesia.
Dia memesan meja yang penuh dengan hidangan lokal yang hangat.
Dia sudah lama pergi dari Surabaya, hidangan ini semuanya mengingatkan betapa rindunya dia dengan tanah airnya. Meskipun ada hidangan yang sama di luar, rasanya benar-benar berbeda.
Untuk makanan seperti ini, jajanan di kampung halaman selalu menjadi favorit.
Chila menyingsingkan lengan bajunya dan siap untuk makan.
Roby duduk di sampingnya dan menyerahkan serbet untuk membantunya menyekanya.
"Apa ini?"
Roby mengeluarkan botol obat dan meletakkannya di depannya.
Itu sisa dari kehidupan kecilnya di Semarang.