Alfred memeluk Vanny yang lemas dengan kesedihan yang mendalam di wajahnya. Setelah waktu yang lama, dia berbalik dan menatap Tania.
"Kalian bisa pergi!"
"Terima kasih!"
Tania membungkuk ke Alfred lagi. Kemudian dia meraih tangan Natalie dan bergegas keluar.
Ketika lewat, Natalie menemukan ada jarum kecil di leher Vanny. Seharusnya Alfred baru saja menyuntiknya dengan obat penenang.
Vanny tidak dalam keadaan tertidur. Dia hanya kehilangan kemampuannya untuk bergerak dan melihat sosok Naven yang semakin menjauh.
Dia tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankannya.
Di luar istana, ada sebuah mobil yang diparkir.
Tania naik ke dalam mobil dengan Naven dan Natalie.
Setelah menyalakan mobil, ketiga orang itu berkendara menuju bandara.