Di aula pesta yang megah, para tamu sudah bubar.
Tak ada lagi keseruan tadi malam.
Matanya menyapu seluruh aula dan tidak ada apa-apa.
Di pagi hari, Yulia, memegang lengan ibunya di halaman, berbicara dan tertawa.
"Selamat pagi, tuan muda!"
Sambutan hormat dari seorang pelayan menarik perhatian Yulia.
Dia mendongak dan melihat Anthony.
Pakaiannya sedikit tidak rapi dan dia tidak memakai dasi. Dia mengenakan kemeja dan kain kasa di dahinya. Dia berdiri dengan linglung dan matanya terlihat masih gelap.
"Anthony, datang dan sapa nenekmu!" Yulia terbatuk pelan.
Mata gelap Anthony hanya melirik nenek tua itu dengan samar, dan dia dengan cepat berjalan ke arah ibunya. "Di mana Natalie? Di mana kamu menyembunyikannya?"
Wajah Yulia terlihat sedikit malu. "Nak, apa yang kamu bicarakan? Apa yang kamu maksud? Nak, sapalah nenekmu dulu. Bagaimana kamu bisa begitu tidak sopan?"
"Di mana kamu menyembunyikan Natalie?"
