April 2115
Dirumah milik keluarga Iga, terlihat sosok remaja pendek berusia 15 tahun yang bernama Tazuya Hideyuki Iga sedang terlihat mempersiapkan dirinya untuk segera pergi ke SMA Internasional Shinjitsu. Didalam kamar, Tazuya sedang memasukan semua barangnya kedalam tas miliknya. Tidak lama kemudian, adiknya yang bernama Katsuya Sakurako Iga datang menghampirinya untuk memberikan obat epilepsi kepada kakaknya tersebut. Itu karena Tazuya memiliki riwayat penyakit epilepsi yang bisa kambuh saat ia kelelahan, banyak pikiran atau saat kondisi fisiknya sedang tidak stabil
" Kakaaaaak~ Ah ternyata sudah bangun ya ! "
" Laaah~ kok malah heran kaya gitu ! Kakakkan emang sering kalau bangun lebih awal dari kalian ! Malah kakak juga sudah sarapan loh! Gerutu Tazuya
" Tapi 'kan kakak juga sering telat kalau soal bangun tidur ! "
" Ah berisik dah ! "
" Oh ya kak ! Ini obatmu ! Kak Yoshi baru saja membelikan wadah obat baru kemarin " Kata Katsuya sambil memberikan wadah obat kecil kepada Tazuya
" Hoo. . .oke ! Wadahnya lebih menarik dari sebelumnya " Kata Tazuya sambil memperhatikan wadah obat tersebut
" Ayo cepat kak ! Bentar lagi mobilnya akan datang loh~ "
"Iya-iya ! Kakak akan segera turun ! "
Tazuya bergegas turun kelantai bawah dan membawa tas sekolah beserta koper yang berisi pakaian dan beberapa barang yang akan dibawa ke asrama. Sebelum menuju pintu keluar, Tazuya menghampiri ruang kerja milik almarhum ayahnya yang bersebelahan dengan ruang kamar tidur. Disana, Tazuya memperhatikan foto almarhum orang tuanya. Sambil duduk dikursi milik ayahnya, Tazuya menyetel sebuah lagu yang biasa beliau mainkan saat bekerja dirumah melalui MP4 yang ada disana. Katsuya Sakurako Iga,Tazuya duduk termenung sambil memikirkan kehidupannya yang akan ia hadapi saat ia akan menjadi siswa SMA dan kedepannya nanti.
" Ahh yaaaa. . . tak kusangka aku sudah SMA. . . dan tidak lama lagi. . . aku juga akan memasuki universitas "Kata Tazuya sambil mencari lagu yang ada di MP4 tersebut
"Ayah. . . Ibu. . .sebentar lagi. ..aku akan memulai hidup baruku sebagai siswa SMA. Dan itu artinya aku seharusnya sudah tahu tujuanku dimasa depan dan memantapkan cita-citaku. . . tapi aku masih ragu dengan pilihanku sendiri. Apa yang harus kupilih ? " Gumam Tazuya dalam hati
Dari luar, Yoshino Hidenatsu Iga, sang anak kedua dari lima bersaudara memanggil kakaknya dan memasuki ruangan tersebut. Ia sudah memanggil kakak laki-lakinya sebanyak 4 kali. Disaat ia memasuki ruang kerja ayah mereka, ia melihat Tazuya sedang duduk melamun dengan tatapan kosong dikursi kerja.
" Anikiiiii~ disini kamu ternyata yaaa " Kata Yoshino
" Yo. . . Yoshi ?! "
" Aniki ngapain ngelamun disini ? Mana suara MP4-nya kuat banget lagi. Pantes saja Aniki dari tadi tidak dengar suaraku " Kata Yoshino sambil mematikan MP4 yang ada diruangan tersebut
" Apa mobil jemputannya sudah datang ? " Tanya Tazuya yang masih terduduk dikursi tersebut
" Belum sih. Tapi jangan mentang-mentang mobilnya belum datang, Aniki malah bersantai disini "Jelas Yoshino
" Iya iyaaaa. . . Haaaaaaahh. . .tidak kusangka. Sudah saatnya aku menjalani hidupku sebagai anak SMA. Waktu berjalan dengan sangat cepatnya. Saking cepatnya, aku merasa tahun kemarin aku masih SMP. " Gumam Tazuya sambil berjalan bersama Yoshino untuk menuju ruang depan
" Benar juga, ya. Tapi walau Aniki sudah SMA, tubuh Aniki belum ada perubahan ya. Jangan-jangan Aniki juga belum puber ! " Kata Yoshino sambil melirik kearah kakaknya
" Heh ! Mentang-mentang kamu punya pertumbuhan yang cepat, bukan berarti kamu seenaknya mengejek kakakmu seperti itu ! Dasar kamu ya ! " Kata Tazuya yang jengkel sambil mencubit pipinya Yoshino
Di ruang depan,Tazuya memasang sepatunya. Tidak lama, ketiga adik perempuan Tazuya datang menghampiri kedua kakak laki-lakinya. Kedua adik perempuan Tazuya yang lain bernama Katsuki Sakurako Iga dan Shinore Natsue Iga. Berbeda dengan Tazuya, Yoshino dan Shinore, Katsuki dan Katsuya adalah anak kembar. Sejak kematian orang tua mereka 5 tahun yang lalu, mereka berlima sempat diasuh oleh Paman mereka, Hideo, yang merupakan saudara kembar dari ayah mereka. Namun, saat Tazuya mulai memasuki kelas 3 SMP, mereka memutuskan untuk kembali kerumah lama mereka. Hideo pada awalnya ragu untuk menyetujuinya, namun akhirnya ia menyetujui permintaan Tazuya saat Tazuya meyakinkan pamannya bahwa mereka bisa menjaga diri. Sejak saat itulah, Hideo selalu mengirimkan uang setiap dua minggu sekali sambil mengunjungi mereka.
" Okeh. Aku pergi dulu~ " Kata Tazuya kepada keempat adik-adiknya
" Kakaaaaak ! Nanti kalau ada waktu datanglah kemari " Kata Shinore, sang anak bungsu nomor 5
" Jangan khawatir. Aku akan kembali jika ada waktu luang dan saat libur panjang " Kata Tazuya
" Kak ! Kalau kakak sudah punya pacar, jangan disembunyiin ya~ Ajak dia kerumah dan makan-makan bersama kita " Kata Katsuki
" Hei ! Jangan berkata yang aneh-aneh ! Anak 11 tahun belum saatnya kepo soal cinta-cintaan ! " Gerutu Tazuya dengan wajah yang memerah
" Heheheeee~ 'Kan siapa tahu nanti ada yang naksir sama kakak~ " Katsuya menambahkan
" Kakak ragu kalo ada yang benar-benar nge-fans sama kakak " Jawab Tazuya sambil tersipu malu
" Hati-hati disana ! Semoga harimu menyenangkan, Aniki " Kata Yoshino
"Ya ! Yoshi, tolong jaga danlindungi adik-adik kita " Jawab Tazuya sambil memeluk Yoshino
" Yoshino. . . Katsuya. . .Katsuki. . .Shinore. . . kakak pergi dulu ! "
Tazuya keluar dari rumah mereka.Terlihat disana, mobil jemputan yang ditelpon oleh paman mereka sudah menunggunya. Didalam mobil, Tazuya mengirimkan pesan teks kepada sahabatnya yang bernama Inuyari Namidashi, yang biasa dipanggil Inuya. Tazuya bertanya apa ia sudah pergi ke sekolah. Inuya membalas bahwa ia berada dimobil bersama orang tuanya, sedang menuju kearah sekolah. Disaat yang bersamaan, kedua orang tua Inuya berbicara tentang hari pertama Inuya tinggal diasrama. Terlihat sang ibu, Ringo Namidashi, belum bisa untuk melepas Inuya dan membiarkannya tinggal di asrama. Namun sang ayah, Toshi Namidashi, mengatakan kepada Ringo untuk tidak terlalu mencemaskannya karena Inuya sudah bukan anak kecil lagi.
" Kamu yakin ini ide yang bagus,sayang ! Membiarkan Inuyari untuk tinggal diasrama sekolah itu ! " Kata Ringo yang disamping Toshi yang sedang mengemudi mobil mereka
" Ringo-chan. Jangan terlalu mencemaskan Inuyari. Karena kita sudah tahu seperti apa teman-temannya, jadi kita tidak usah terlalu mencemaskannya " Jelas Toshi
" Apa kamu sudah lupa bahwa Inuyari sudah 2 kali hampir mengalami kejadian yang sangat buruk yang hampir merengut nyawanya ?! " Kata Ringo yang penuh dengan kecemasan
" Dengar Ringo-chan. Anak kita memiliki teman yang baik dan sudah bisa menjaga dirinya sendiri. Ia juga selalu memberi kabar tentang keberadannya. Terlebih sekarang, ia sudah 15 tahun. Biarkan ia mengeksplorasi dunianya secara mandiri. " Toshi melanjutkan penjelasannya
" Inuyari. Kamu dengar apa yang papa katakan tadi ? " Toshi tiba-tiba bertanya kepada Inuya yang sedang memainkan smartphone-nya
" Eh. Ya ya. . . um. . . Mamasekarang tidak perlu banyak mencemaskan aku. Karena jika mama selalu cemas dan ketakutan, aku tidak akan mendapatkan kebebasan yang kuidam-idamkan " Jawab Inuya
" Tadi kamu bilang apa ? " Tanya Ringo
" Eh. . .maaf. . .maksudku tadi. . . Mama tidak perlu merasa cemas. Aku sangat ingin bisa mencari teman dan mengeksplorasi sesuatu yang baru dalam masa remajaku ini. . . yeaaaaa. . . soal teman, Mama dan Papa sudah tahu bahwa Tazuya bukanlah orang yang buruk. Ryuga dan Ataru juga. . .mereka sangat baik, kok. Jubei walau dia sangat aneh, dia aslinya sangat baik. Jadi. . . Mama tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diriku " Inuya menjelaskan kepada mereka berdua
" Baiklah. . . .jika kamu bicara begitu. . . kurasa kami hanya cukup berharap kamu memang bisa menjaga diri disana. Semoga harimu menyenangkan, Inuyari. " Kata Toshi saat mereka tiba didepan pintu gerbang sekolah
" Jaga dirimu baik-baik ya., nak " Kata Ringo sambil mencium keningnya Inuya
" Ya. Mama. . . papa. . . aku pergi dulu "
Saat Inuya turundari mobilnya, terlihat mobil yang ditumpangi Tazuya juga barusan datang. Melihat Tazuya turun dari mobilnya, Toshi pun meninggalkan tempat sambil memberikan senyuman kepada Inuya. Sambil menuju kamar asrama mereka, Inuya menyadari bahwa Tazuya agak tegang sepanjang jalan.
" Hei hei hei! Kau yakin tidak akan apa-apa untuk meninggalkan keempat adik-adikmu dirumah besarmu ? Lebih baik titipkan saja mereka ditempat pamanmu, disana lebih ramai 'kan " Tanya Inuya
" Tidak masalah, sih. Mereka juga bisa mengurus diri mereka sendiri dan rumah kami. Paman Hideo juga tiap dua minggu sekali datang kerumah kami untuk mengirimkan uang. Jadi . . . . tidak ada yang perlu dicemaskan. Mereka juga bisa menelponku atau Paman jika mereka butuh sesuatu " Jelas Tazuya
" Oke oke. Ayo kita lihat dimana kamar asrama dan kelas kita terlebih dahulu " Ajak Inuya
( 2 menit kemudian sambil menuju asrama siswa )
" Ei. . . Tazuya ?! "
" Eh. . .Anu. . yaaa ?! "
" Kenapa kau terlihat kaku dan gemetaran hari ini ? " Tanya Inuya saat ia menyadari tingkah laku Tazuya yang tak biasa ia lihat
" Errr. . . bagaimana aku mau bilang yaaaaa~ jangan katakan. . . kepada yang lain bahwa. . . aku . . . sedikit tegang " Kata Tazuya secara terbata-bata
" Eeeehhh tegang?! Jujur. . . ini pertama kalinya aku melihat kau berkeringat karena terlalu tegang. Ada apa, sih ?! " Tanya Inuya
" Itu karena ini pertama. . . kalinya kita masuk sekolah super elit. Jadi ya. . . aku jadi agak tegang karena aku tidak tahu beberapa peraturan yang harus kita jalani dan patuhi yang ada disekolah ini !" Jelas Tazuya
" Selama kamu tidak bertingkah seperti orang kolot hanya karena tidak terbiasa ditempat yang super elit, aku yakin kamu bisa menjalaninya "
" Oi Inuya! Mendengar perkataanmu ini aku bisa melihat kau pernah mengalami hal yang memalukan saat pertama kali kau ditempat elit seperti sekolah ini! " Celetuk Tazuya
Sementara itu, di sebuah tower yang terletak tidak jauh dari hotel Tsukishiro, terlihat ada sosok pemuda misterius, yang memiliki rambut perak dan mata berwarna hitam pekat, sedang memandang kota dari atas tower tersebut. Pemuda itu memiliki rambut panjang berwarna perak yang menutup setengah wajahnya, dan memiliki kulit pucat yang sedikit kelabu. Ia tidak lain ialah Rigel Orionis, sang Delta El-Fighter tahap ke-3. Disana, ia mendengar berita dari smartphone-nya. Wanita dalam berita tersebut menyampaikan pesan bahwa ini sudah hampir 5 tahun, sang El-Fighter tahap ke-3 menghilang dari publik. Rigel langsung mematikan berita tersebut, dan langsung ke menu utama untuk meng-klik galeri album fotonya.
" Nigulas-san. . .Rikka. . .Hide-kun. . . Denias. . .Roy. . . lihatlah kota ini. Tidak banyak yang berubah pasca kita melakukan gerakan perubahan masa depan 15 tahun yang lalu. Kota ini sempat hancur karena pertarungan kita dengan La-Sombra dan komplotannya Ramone. Tapi akhirnya. . .keempat keluarga kaya itu ikut turun tangan untuk merenovasi kota ini. Kota ini jadi semakin cantik ya. Apalagi jika dilihat dari suasana malam" Kata Rigel sambil menatap foto kenangan mereka dari Smarphone miliknya
" Nigulas. . .Rikka. . . sejak Hide-kun dan Dennias menyusul kalian. . . belum ada yang menggantikan posisi kita sebagai El-Fighter. Sejak kalian pergi, kami berusaha menutupi berita kepergian kalian karena kami merasa mereka masih berkeliaran dimana-mana. Dan semenjak Hide-kun dan Denias menyusul, serta Roy yang tiba-tiba hilang tanpa jejak saat kami berusaha mengejar salah satu bekas komplotan La-Sombra di Antartuja. Dan akhirnya. . . dunia mendeklarasikan El-Fighter tiba tiba menghilang. Menurut kalian. . . siapa yang akan menjadi penerus kita ? " Dan Rigel terdiam sesaat dengan mata yang sedikit berair
" Aaah sialan! Mataku kemasukan debu karena angin kencang. Dingin sekali disini. Kenapa sih aku harus memilih tempat ini untuk melihat kota ?!" Gerutu Rigel sambil menyeka air matanya
" Tapi ya. . . tidak lama lagi,penerus kita akan segera muncul dalam waktu terdekat. Aku berjanji. . . jika aku menemukan sang calon penerus kita, aku akan menjadi guru mereka dan membimbing mereka sampai mereka siap menjadi El-Fighter. Ini adalah satu-satunya cara untuk menebus kesalahan dan kelalaian kita. Aku berjanji ! " katanya sambil berdiri dan kemudian ia terjun dan mendarat kebawah tower tersebut.
Di suatu jalan menuju SMA Internasional Shinjitsu, terlihat mobil milik keluarga Mangetsu sedang menuju ke sekolah tersebut. Didalam mobil tersebut, terlihat Ryuga Mangetsu, bersama dengan ayahnya, Hugo Mangetsu, beserta pengawal pribadinya yang bernama Kokoda Natsume. Hugo melihat kearah luar, dan tidak sengaja ia melihat Rigel sedang menuju Hotel Tsukishiro. Lalu, ia melirik kearah putra keduanya dari kaca depan
mobil. Terlihat, Ryuga sedang duduk termenung sambil menatap kearah jendela mobil.
" Tidak kusangka aku akan melepaskanmu ketempat itu. Kuharap kamu sering ingat dengan rumah dan asalmu, Ryuga " Gerutu Hugo
" Errr. . . yah " Jawab Ryuga dengan singkat yang masih dengan posisi yang sama
" Jika aku mengontakmu untuk suatu urusan yang penting, kamu harus menjawabnya dan minta izin kepada guru disana untuk sementara waktu jika aku menyuruhmu untuk ke gedung Tsuki Entertaiment. Jangan khawatir, kita bagian dari empat keluarga berpengaruh dikota ini. Jadi mereka sudah pasti mau memberikanmu izin jika izin itu berasal dari aku " Jelas Hugo
" Aku mengerti, ayah. " Kata Ryuga
" Baiklah. Kita sudah sampai, semoga harimu menyenangkan disana! " Hugo menambahkan saat mereka sampai kesekolah tersebut
" Umm. . . tuan muda. Menurut info yang disampaikan dari kepala sekolah, bahwa tuan muda ditempatkan dikelas 1-LA-A berkat hasil tesnya yang sangat memuaskan ! " Kata Kokoda kepada mereka berdua
" Begitu ?! Baguslah ! Bersainglah dengan si bungsu dari Akashinya dengan cara yang sehat. Aku dengar putri bungsu mereka berada dikelas yang sama denganmu " Hugo menambahkan
" Aku mengerti "
Saat turun, Hugo dan Kokoda langsung meninggalkan tempat. Tidak lama, Ataru tiba-tiba datang dari belakang tanpa sepengetahuannya, yang tentu saja membuat Ryuga kaget bukan main. Mengetahui bahwa ia dan Ataru satu kelas dan satu kamar asrama, Ryuga memutuskan untuk pergi bersamanya.
" Ternyata kamu baru nyampai juga yaaaa, Ryuga-san " Kata Ataru sambil mendekatkan dirinya dibelakang Ryuga
" Ekkkh ! Errrr. . .Kurenai-san ! Pantas saja kenapa aku sediki merinding saat aku turun dari mobil. Ternyata memang kau ! " Kata Ryuga
" Heee. . . kamu punya kemampuan unik bisa melihat yang ada disekitarmu. Tapi kenapa kamu tidak sadar akan kedatanganku ? "
" Berisik ! Jangan bikin orang jantungan ! Ngomong-ngomong. . . bagaimana kelas dan ruang asramamu, Kurenai-san?" Ryuga bertanya
" Sudah kuduga. Kita berlima ternyata benar-benar akan satu kelas " Kata Ataru kepada Ryuga
" Namidashi. . . Hideyuki. . . dan Jubei-san. Berati mereka juga berada dikelas 1-LA-A. Tapi yang jelas Jubei-san tidak mungkin satu asrama dengan kita " Jelas Ryuga
" Kau yakin siswa lain akan bertanya kenapa kau satu asrama dengan mereka ?! Maksudku. . . kau ini sangat berbeda dengan laki-laki lain. . . dan juga- "
" Hideyuki dan Namidashi juga ada disana. Mereka lebih aneh dariku ! " Ryuga langsung memotong perkataan Ataru
" Apa ?! hei ! Aku tidak bermaksud mengatakan kamu aneh ! Makanya jangan langsung ngegas dan memotong perkataan orang dong ! " Gerutu Ataru
Disaat yang bersamaan dimana Ataru dan Ryuga pergi menuju asrama mereka, terlihat seorang gadis dari desa Kijishi berambut biru tua panjang bernama Jubei Fujieda, baru saja turun dari halte bus yang tidak jauh dari sekolah mereka. Tidak lama kemudian, ayahnya yang bernama Kato Fujieda, menghubunginya. Kato dan istrinya, Hana Fujieda, tinggal didesa Kijishi. Dimana rumah mereka berada dikompleks perumahan para pemburu. Jubei berserta kakak perempuannya, Jiyu Fujieda, tinggal disebuah apartemen dikota Shinjitsu. Jubei mengikuti Jiyu kekota saat ia mulai masuk SMP, dan Jiyu pada saat itu sudah memasuki semester 3 di perkuliahannya. Saat dihalte, Kato menelpon putri bungsunya tersebut untuk mengetahui keadaannya, terutama ini adalah hari pertama Jubei masuk SMA dan kondisi mereka berdua disana.
" Ya. . . halo ayah "
" Jubei. Apa kamu sudah berada disekolah ? " Tanya Kato
" Yaaaa. . . aku baru saja sampai dan sekarang menuju kesana. Aku tadi naik bus sendirian karena Kak Jiyu tidak bisa menemaniku untuk kesekolah. Itu yaah. . . kakak akhirnya dapat panggilan dari dokter atasannya untuk bekerja di rumah sakit umum dikota ini. Tapi aku kurang tahu dibagian apa, mungkin saja di laboratorium ? " Jelas Jubei
" Benarkah ? Kenapa Jiyu tidak bilang kepada kami kalau ia sudah diterima disana ? " Tanya Kato
" Mungkin sebuah kejutan untuk ayah dan ibu ? "
" Hooo begitu ya. Apa kamu sudah tahu dimana kelasmu ? " Kato kembali bertanya kepada Jubei
" Ayah. . . percaya atau tidak, ternyata aku masuk kelas 1-LA-A. Ituloh yaaah. . . kelas unggulannya sekolah tersebut~ "
" Sungguh ?! Anak ayah memang hebat ! Ayah harap kamu bisa menyesuaikan dirimu disekolah unggulan tersebut. Tolong kirim salam untuk Jiyu dan katakan kepadanya untuk menelpon kami jika ia ada waktu. Semoga harimu menyenangkan, Jubei. "
" Baik ayah "
Saat Kato mengakhiri telponnya, Jubei kemudian melihat Vlada Himekaze, siswi blasteran Jepang dan Rusia yang merupakan teman dekatnya Jubei memanggilnya sambil melambaikan tangannya dari gerbang sekolah. Saat ia melihatnya, Jubei melajukan langkah kakinya dan pergi menuju kearah gerbang tersebut.
" Jubei-chaaaan~ aku sudah memanggilmu sebanyak lima kali loh. Kelihatannya kamu sedang asyik menelpon dengan seseorang "
" Eeeeeh. . . tadi itu yang menelpon adalah ayah. Yaaa. . .itu karena aku sangat senang dan hari pertamaku masuk
sekolah dan Kak Jiyu kabarnya ia akhirnya diterima bekerja di Rumah Sakit umum kota Shinjitsu " Cerita si Jubei dengan nada kegirangan
" Benarkah ?! Selamat buat kakakmu ya, Jubei-chan~ Eh. . . aku dengar kita berdua berada dikamar Asrama yang sama dan sekelas lagi~ "
" Yeeeeeyy~ akhirnya kita sekelas dan satu kamar~ ayo ayo kita langsung saja keasrama terus lihat-lihat festival sekolah" Jubei pun membalasnya sambil memegang tangan Vlada dan kemudian langsung menarik tangannya untuk bergegas pergi ke asrama para siswi
Berahli ke sebuah kafe di dekat Hotel Tsukishiro, terlihat Rigel Orionis sedang duduk santai di kafe tersebut.Tidak lama kemudian, dua pemuda asing bernama Rocco Maarten dan Chuckles datang kekafe tersebut. Tanpa ia sadari, mereka duduk dibelakang meja milik Rigel. Mereka berdua sedang berdiskusi tentang misi yang diberikan oleh boss mereka, Ramone Grace. Disaat sedang sedang berbincang-bincang, Rigel yang duduk disekitar mereka tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Rigel yang mengenal kedua pemuda tersebut, melirik kearah mereka mereka dengan tatapan dingin dan sangat serius. Saat mereka mengeluarkan suatu teknologi misterius yang bernama Biofuse-link, Rigel memutuskan untuk merekam semua pembicaraan mereka dengan smartphone miliknya.
" Chuckles ! Darimana saja kau ini ?! Seandainya Boss ikut bersamaku dia pasti akan memarahimu di tempat umum dan kau akan dipermalukan olehnya ! "Tanya si pemuda Italia berambut coklat kepada Chuckles
" Heh ! Kau pikir Boss mau melakukan seperti itu ditempat seperti ini ?! "
" Sudah! diamlah gendut. Duduk dan dengarkan pesan dari Boss ! " Kata Rocco sambil mengeluarkan pesan suara yang ada di smartphone-nya
Disaat mereka selesai mendengarkan pesan dari Boss mereka melalui pesan suara dari smartphonenya Rocco. Setelah mendengarkan pesan tersebut, Rocco memberikan Biofuse-link kepada Chuckles.
" Misi memancing calon El-Fighter ? Boss pasti sedang bercanda'kan ? Jangankan mereka ada penerus, mereka saja sudah tidak menampakan kepala atau kaki mereka hampir kurang lebih 5 tahun " Kata Chuckles
" Psst. Diam ! Nanti orang lain bisa tahu misi kita dan bisa celaka kalau ada Fighter yang tahu soal ini ! Ayo. . . kita bergegas melakukan apa yang Boss suruh ! " Jelas Rocco
" Kalau untuk yang namanya memancing target itu biasanya Hassan yang ahli dibidang ini. Apalagi dia juga cukup ahli-"
" Chuckles ! "
" Dih ! Apa boleh buat ?!. Sini ! "
Disaat Chuckles dan Rocco meninggalkan kafe, Rigel juga meninggalkan tempat sambil mematikan perekam yang ada di smarphonenya dan meninggalkan sebuah uang tip untuk pelayan di kafe itu saat ia membersihkan mejanya.
" Mereka disini " Ujar si pemuda berambut perak itu sambil pergi meninggalkan kafe tersebut.
Rigel kembali kerumahnya, dimana ia segera mengecek situasi melalui FAIS dan mencari keberadaan Rocco dan Chuckles. Dia mengaktifkan robot buddy bernama DECA-I untuk melacak keberadaan para penerus El-Fighter. Disaat ia mencoba mengaktifkan DECA-I , Sistem A.I yang bernama FAIS, melapor bahwa ia barusan melacak adanya kedatangan Alien misterius melalui portal dimensi.
" FAIS, buka pintu !" Perintah pria itu kepada sistem A.I tesebut
" Selamat datang, Tuan Rigel Orionis " Sambut FAIS
" FAIS, apa kamu sudah melacak keberadaan calon El-Fighter ? "
" Untuk sementara ini saya belummelacak apapun "
" Begitu ? Tidak masalah. Aku akan menggunakan DECA-I untuk mencari keberadaan mereka. Dia sudah di upgrade oleh Dennias dengan memberikanya program khusus untuk melacak seseorang berkat teknologi canggih dari Fighter berasal dari Dimensi 13. Aku tidak bisa terus bersantai karena mereka masih berkeliaran bebas. Kita harus mencari mereka ! " Jelas Rigel sambil mencoba mengaktifkan DECA-I
" Siapa ?! "
" Komplotan Ramone dan juga calon penerusku. Dua-duanya sangat penting ! Karena itu disambil aku akan mengaktifkan DECA-I, aku meminta untuk mencari keberadaan komplotannya Ramone " Perintah Rigel
" Umm. . .Tuan Rigel Orionis. Saya melacak sesuatu yang datang melalui portal dimensi ! "
" Apa ?! FAIS, apakah mereka musuh. . . atau Fighter dari Dimensi 13 ?! " Tanya Rigel
" Maaf Tuan Rigel Orionis. Sayatidak bisa memastikan siapa mereka. Menurut data yang terlacak, portal ini muncul di dekat sebuah sekolah yang bernama SMA Internasional Shinjitsu " Jelas FAIS sambil menunjukan lokasi portal tersebut
" Jika dia musuh, ini bisa gawat! FAIS Tetaplah melacak keberadaanya dan juga sang calon El-Fighter! "
" Dimengerti, Tuan Rigel Orionis. "
Sementara di daerah sekitar SMA Internasional Shinjitsu sosok misterius yang dimaksudkan
oleh FAIS terlihat menggunakan space suit berwarna hitam keluar dari portal dimensi, dan terlihat agak kelelahan. Dia melihat area disekitarnya dan kebingungan.
" Dimana aku ? " kata orang misterius tersebut sambil membuka kaca helm pelindungnya
****
SMA Internasional Shinjitsu
Sekolah ini adalah salah satu daribangunan yang didirikan oleh keempat keluarga pendiri kota tersebut. Sekolah ini sudah menjadi sekolah bertaraf internasional sejak tahun 2030. Dan dikarenakan itulah, banyak anak anak dari luar Jepang mendapatkan beasiswa atau mengikuti tes online penerimaan siswa baru di SMA ini. Hari ini, sekolah mengadakanfestival musim semi untuk menyambut murid baru di tahun ajaran 2115. Setiap klub sekolah mempromosikan bidang mereka masing masing untuk menarik minat siswa baru dalam klub mereka. Disekolah ini terbagi dari 3 jurusan, yaitu jurusan bahasa, ilmu pengetahuan alam dan matematika (MIPA), dan yang terakhir ialah ilmu sosial dan budaya. Setiap siswa ditempatkan dijurusan ini sesuai dengan hasil tes penerimaan yang diadakan di sekolah. Serta, ketiga jurusan tersebut memiliki gedung tersendiri, yang dimana setiap kelas 1 sampai 3 memiliki 3 kelas yang berbeda, yaitu kelas A, B dan C. Sementara gedung utama ialah gedung khusus untuk administrasi sekolah, ruang osis, ruang kontrol, ruang radio, ruang klub sekolah, serta ruang pertemuan.
Tidak hanya itu, sekolah ini tersedia sebuah asrama. Baik asrama milik siswa dan siswi, asrama ini juga terbagi tiga gedung kamar yang berbeda sesuai dengan jurusan mereka masing-masing, dan terdapat kantin luar, kolam renang, serta sebuah taman kecil. Asramanya bisa dibilang sangat mewah, bahkan sama bagusnya dengan sebuah villa. Jubei dan Vlada yang baru saja sampai keasrama mereka benar-benar takjub melihat suasana asrama mereka.
" Eeeeeeeeeeee~ Apa Vlada-chan yakin ini adalah asrama kitaaaaa ? Aku. . . aku. . .aku benar-benar tidak percaya
tempat ini dinamai sebagai asramaaaaa " Kata Jubei dengan penuh semangat
" Kupikir hanya aku saja yang tidak percaya akan hal ini. Sekolah ini benar-benar gila ! "
Saat mereka melihat asrama tersebut tepat digerbang masuk asrama, mereka berdua tiba-tiba diklakson oleh sebuah mobil yang akan memasuki asrama tersebut, dan ditegur oleh penjaga asrama untuk tidak menghalangi gerbang.
" Hei ! Jangan menghalang jalan ! " Kata sang sopir mobil tersebut
" Eeekh. . . maaf maaf maaf. . . " Vlada dan Jubei menghindar dan pergi kearah pos penjaga asrama tersebut
" Lain kali jika kalian benar-benar suka dengan tempat ini, silahkan masuk saja dan jangan bertingkah seperti orang kolot ! " Tegur sipenjaga asrama tersebut yang berada dibelakang mereka
" Eeeh. . .iya. . . Umm. . . maafkan kami, pak ! Ayo Vlada-chan "
Disaat menuju ke gedung asrama putri jurusan bahasa, Vlada masih teringat akan mobil yang baru saja masuk kearea asrama tersebut. Vlada mengenal mobil tersebut. Ia mengatakan kepada Jubei bahwa mobil yang baru saja masuk keasrama mereka ialah mobil milik keluarga Akashinya.
" Hei, Jubei-chan. Kamu masih ingat soal mobil tadi ? " Tanya Vlada
" Oh yaaaa. .. tentu. Mobilnya benar-benar cantik ya, warnya merah dan punya program self-driving. Aku harap aku bisa memilikinya "
" Kalo dilihat. . .tu sepertinya mobil milik keluarga Akashinya. Ituloh. . .salah satu keluarga terhormat yang juga keluarga pendiri kota ini " Jelas Vlada
" Bukannya semua anak laki-laki Pak Akashinya sudah jadi alumni disekolah ini ? " Tanya Jubei
"Yaa. Dan saat kulihat sekilas, aku melihat ada gadis manis yang berkuncir dua didalam mobil tersebut. Mungkin saja itu anak bungsunya Pak Akashinya. Karena dia cukup mirip dengan kakaknya yang nomor dua yang bernama Hikoboshi " Vlada lanjut menjelaskan perkataanya
" Aku penasaran gadis itu akan masuk kelas mana yaaa ?" Jubei berandai-andai
Sementara itu, di gedung jurusan Bahasa, terlihat 3 siswa baru dari kelas 1-LA-C sedang berdiskusi tentang Tazuya dan Inuya, dengan mengatakan bahwa mereka adalah siswa yang berbahaya yang suka berkelahi dengan siswa lain jika mereka merasa diganggu oleh yang lain. Ataru Kurenai mendengarkan pembicaraan mereka, mengatakan kepada mereka untuk tidak perlu khawatir soal mereka karena mereka hanya berkelahi dengan orang yang mem-bully mereka, bukan untuk mencari gara-gara dengan siswa lain.
" Hei Hei Hei kalian semua! Apa kalian tidak tahu kalau siswa yang bernama Tazuya Hideyuki Iga dan Inuyari Namidashi berada disekolah ini ?! " Kata siswa bernama Hoshi
" Laaah. . . emangnya kenapa, Hoshi-kun ? "
" Kenapa ? Kok kalian tanya dengan nada santai seperti itu ! Mereka itu berbahaya, dikenal sebagai partner-in-crime suka berkelahi dengan siswa lain. Diantara mereka berdua, Tazuya yang paling berbahaya. Walau dia hanya setengah dari tinggi pria lain pada umumnya, dia itu sangat dalam kendo dan lihai dalam bertarung ! Karena itu mereka selalu ditantang oleh siswa berandalan dari sekolah lain untuk bertarung ! " Jelas Hoshi
" Setengah dari tinggi pria lain ? Jangan bercanda! Berarti dia lebih kecil dari kita semua ! "
" Badan sekecil itu apa kau yakin dia bisa mengalahkan orang lain ? Aku jadi curiga "
" Caramu mendeskripsikan tingginya terlalu berlebihan. Tazuya-kun sebenarnya memiliki tinggi 147 cm, kok. " Kata Ataru yang tiba tiba datang dibelakang mereka
" Yaaaa tetap aja dia itu kecil. Terlalu kecil untuk remaja berusia 15 tahun ! " Kata salah satu dari teman Hoshi
" Well. . . bicara soal mereka sering mencari gara-gara dengan berkelahi dengan siswa lain itu salah besar. Tazuya pada dasarnya tidak suka hal itu dan lebih suka memikirkan ide gila untuk bersenang senang dengan yang lain. Aku ingat dia punya ide gila untuk menggabungkan sepak bola dengan baseball saat kami masih SMP " Jelas Ataru
" Pantas saja dia dijuluki si cebol yang gila dan juga sosok mengerikan yang hidup di dunia ini oleh semua orang"
" Dan soal perkelahian, Tazuya-kun dan Inuya-kun hari ini berkelahi dengan kakak kelas yang merusak lukisan buatan Tazuya-kun digedung klub kesenian. Tazuya-kun yang sedang dalam mood yang jelek, akhirnya menantang kakak kelas tersebut. Ia bisa saja mengontrol emosinya. Tapi karena efek dari mood jeleknya saat ia disalah pahamkan dan diejek oleh satpam sekolah dan juga kakak kelas sifatnya sudah begitu, makanya perkelahian itu terjadi" jelas Ataru sambil berjalan keluar ke gedung jurusan bahasa
" Kau tahu darimana ? "
" Look ! " Kata Ataru sambil menunjuk arah area pintu belakang gedung utama SMA Internasional Shinjitsu
" Mana ?! "
" Tunggu sebentar sekitar beberapa detik lagi " Kata Ataru kepada Hoshi
Tidak lama setelah itu, terlihat Tazuya dan Inuya menendang salah satu dari kakak kelas yang nge-bully Tazuya pintu keluar belakang gedung utama SMA Internasional Shinjitsu. Kemudian, mereka juga berhasil menghindar dari serangan tiga siswa lain yang tidak lain adalah teman dari kakak kelas tersebut.
" Tazuya, kurasa sudah cukup sampai disini kita memberi pelajaran kepada mereka ! " Kata Inuya
" Tidak bisa! Mereka tidak hanya merusak lukisanku, tetapi juga merusak peralatan melukisku. Hanya karena aku lebih kecil dari kalian bukan berarti aku bisa menangis setelah kalian melakukan ini! " Jelas Tazuya sambil melempar kuasnya yang patah
" Jika kau mau kami menggantikan kuas murahan itu, kami bisa membelikannya 100 buah ! " Kata salah satu kakak kelas tersebut
" Murahan ! Semua ini adalah pemberian dari almarhum ayahku. Dan kalian seenaknya bilang ini barang murahan. Kalian memang pantas untuk diberi pelajaran moral ! " Teriak Tazuya
" Psst, Tazuya! Haruskah kita lakukan ini diluar sekolah sebelum ada yang melihat kita dan dilaporkan oleh guru guru lain " Bisik Inuya
" Tidak ada yang melihat kita, kok !"
" Ataru ada disana ! Bersama dengan siswa lain"
" Ataru bukanlah sosok yang melakukan hal itu! "
" Tapi siswa yang lain tidak seperti Ataru . . . bagaimana dengan mereka ?! "
Tidak lama, Ataru memberikan pesan SMS bertuliskan "Jika kalian butuh seseorang yang bisa menjaga rahasia, kalian bisa mengandalkan aku :) " kepada Inuya dan Tazuya. Saat mereka kembali melihat Ataru, terlihat ia memberikan jempol kepada mereka. Mereka membalasnya dengan senyuman.
" Baiklah kalau begitu. Butuh berapa ambulance untuk menangkut mereka semua yaaaa~ !" Kata Tazuya sambil melirik kearah mereka
" KEPARAT KAU, CEBOL SIALAAAAAAAN !!!!!!! " Teriak keempat kakak kelas itu
" Ayo Inuya, ikut aku ! " Kata Tazuya ke Inuya sambil menghindari serangan mereka
Disaat Tazuya, Inuya dan keempat kakak kelas itu meninggalkan sekolah untuk melanjutkan perkelahian mereka, Ataru melirik kearah Hoshi dan yang lain. Atau meminta mereka menjaga rahasia mereka demi nama baik mereka dan sekolah. Tidak lama kemudian, Ryuga Mangetsu datang menghampiri mereka, bertanya tentang apa yang
baru saja mereka lakukan.
" Eeeh. . . kenapa kamu tiba-tiba melirik kami seperti itu ? " Tanya Hoshi
" Maaaan. . . bisakah kalian tidak membicarakan ini kepada yang lain termasuk para guru " Ataru balik bertanya kepada mereka
" Eh. . .anu . .. mereka. . ."
" Jika mereka tidak melakukan ini,kakak kelas itu akan menghajar kalian juga satu per satu disaat mereka kembali kesekolah. Kalau kalian tidak ingin nama baik kita dan sekolah ini tercoreng. . . jaga mulut kalian ! Paham ! "Jelas Ataru dengan muka datar yang dipenuhi aura intimidasi yang kuat
" Baik. . . kami. . . tidak akan bicara kepada siapapun " Kata Hoshi dan siswa lainnya
" Ah Kurenai-san. Ternyata kau disana. Tumben sekali kau sedang asyik bergosip dengan yang lain " Kata Ryuga
" Dia itu. . . "
" Anda Ryuga Mangetsu ? Anak kedua dari Master Hugo ?! "
" Yup. Dia Ryuga Mangetsu " Ataru menjawab pertanyaan mereka
" Kelihatannya kalian sedang asyik menggosipkan sesatu. Siapa sih yang kalian gosipkan ? " Tanya Ryuuga kepada mereka
" Yaaaa kau tahu, dua sejoli bernama Tazuya-kun dan Inuya-kun " Jawab Ataru dengan nada sarkastis
" Tidak perlu dikhawatirkan atau menggosipkan mereka. Aku bisa menjamin mereka pasti akan kembali tanpa babak belur " Kata Ryuga kepada mereka
" Aku hanya mencoba untuk meluruskan sebuah kebenaran tentang mereka, kok! Nah. . .Ayo pergi " Kata Ataru sambil mengajak Ryuga pergi kekelas mereka
Disaat mereka pergi, Ataru kembali melihat kearah Hoshi sambil memberi peringatan untuk tetap menjaga mulut mereka soal Tazuya dan Inuya dengan tatapan yang cukup mengintimidasi. Mereka hanya bisa terdiam dan mengangguk.
15 menit kemudian
Di suatu gang sempit yang terletak cukup jauh dari sekolahan mereka, terlihat Tazuya dan Inuya berhasil mengalahkan keempat kakak kelas itu, menghubungi ambulance dirumah sakit terdekat sambil berkata bahwa mereka menemukan mereka, dan lari meninggalkan keempat kakak kelas tersebut.
" Hah! Mudah sekali. Kau sudah menelpon ambulance rumah sakit terdekat " Tanya Tazuya
" Sudah. Aku mengatakan kepada mereka bahwa kita menemukan mereka babak belur dihajar siswa lain. Ayo cepat, kita punya waktu 15 menit untuk kembali ke kelas ! " Kata Inuya sambil menarik tangan Tazuya untuk bergegas kembali ke sekolah
Saat mereka berdua bergegas menuju sekolah, Tazuya dan Inuya bertemu dengan Karin bersama dengan dua teman-temannya. Karin Umida dulunya adalah teman kecil dan tetangga seberang rumahnya Tazuya, yang baru saja memulai hidup baru sebagai anak kuliahan. Walau tidak begitu dekat, Tazuya mengenalnya sebagai anak manja dan sangat menyayangi ayahnya. Karin mulai pindah di apartemen yang berada di pusat kota Shinjitsu
saat Tazuya berusia 9 tahun. Dan saat itu. Tazuya dan Karin tidak pernah saling berhubungan satu sama lain.
" Itu. . . Tazu-chi ? TAZU-CHIIII~ " Panggil seorang wanita muda bernama Karin
" K-KARIN ?! " Jawab Tazuya
" Lama tidak berjumpa. Tak kusangka akhirnya kamu masuk SMA internasional Shinjitsu " Kata Karin sambil melirik kearah seragam sekolahnya Tazuya dan Inuya
" Karin, nadamu bicaramu seolah kamu meremehkan kecerdasanku ! " Gerutu Tazuya
" Meremehkan ? Ha . . .Ha. . . Ha. . . seperti biasa kamu ini sangat sensitif Tazu-chii~ " Goda Karin sambil menunjuk hidung Tazuya
" Kalian mau dengar apa yang baru saja kami lakukan pagi ini ?! Hari ini kami menghajar kakak kelas yang merusak lukisanku dan peralatan lukisanku. . ." Jelas Tazuya kepada Karin dan kedua teman temannya
" Wow. . . kupikir kalian berkelahi karena suka mencari gara-gara. Walau kelihatannya kamu tidak berubah, yang jelas aku bisa melihat kamu menjadi pemuda yang beringas " Ledek Karin
" Tazuya! Ayo kita. . . " Disaat Inuya ingin mengajak Tazuya kembali kesekolah, perkataan terus dipotong oleh mereka
" Jadi kau lupa bahwa aku berasaldari keluarga ninja legendaris dan satu dari dua mantan Shindōdi Akademi Olahraga Shinjitsu ? Wajar dong kalo aku menghajar mereka balik jika mereka menghajarku tanpa beri mereka belas kasih !" Tazuya melanjutkan perkataanya
" Karin-chan. Teman kecilmu ini benar benar punya nyali yang besar ! Bisik salah satu temannya Karin
" Tazu-chi ! Jujur saja, jika kamu punya nyali yang kelewatan besar nanti tidak ada cewek yang suka sama kamu, loh~ " Ledek Karin sambil tertawa kecil dihadapan Tazuya
" Apa kata muuuuuuuu. . . " Kata Tazuya dengan geram
" Tazuya. . . oi. . .Tazuyaaaa~ " Panggil Inuya yang mulai kehilangan kesabaran
" Mungkin pertumbuhanku sedikit lambat diusia remajaku. Dan saat kita ketemu kembali dan aku sudah punya pacar dengan tinggi seperti ini, kau harus menarik semua perkataanmu ! " Teriak Tazuya sambil menunjuknya
" Oh yaaaaa~ Jika aku datang ke ulang tahunmu yang ke-17 dan aku menemukanmu masih dengan tinggi yang sama, aku akan memberikanku satu dus berisi susu formula anak usia 5 tahun ! " Karin membalas perkataan Tazuya
" AAAAAAAAAAAHHH. . . . DIAM KALIAAAAAAAAN ! AYO TAZUYA ! KITA PERGI DARI SINI !" Inuya yang mulai kehabisan kesabarannya berteriak kearah mereka berempat, dan bergegas menuju sekolah sambil mengangkat Tazuya seperti karung kentang
" Seandainya dia menjadi pasanganku, aku sudah pasti akan membunuh diriku sendiri karena sifat temperamentalnya " celetuk salah satu temannya Karin sambil memperhatikan Inuya dan Tazuya
Saat menuju sekolah, Tazuya meminta Inuya untuk menurunkannya dari gendongannya. Disaat mereka sedang ribut sambil berlari, Inuya tidak sengaja menabrak sosok misterius yang memakai space suit tersebut, yang membuat mereka terjatuh.
" LEPASKAN AKUUUUUUUUUUUUUUUU " Teriak Tazuya sambil memukul punggung Inuya
" HAAAAH ! KITA INI SUDAH TELAT BODOH, NANTI KITA DIHUKUM OLEH WALI KELAS KITA ! "
" JANGAN SEPERTI INI DONG ! APA ELU GA MALU DILIHAT BANYAK ORANG DIJALAN !!!! "
" YANG TIDAK TAHU MALU ITU ELU !! TERIAK TERIAK DIJALAN DI HADAPAN CEW- OW! " Inuya menabrak pria misterius dengan space suit, membuat mereka semua terjatuh
" Adududududuh. BAGUS ! Udah bertindak memalukan ditengah jalan dan sekarang kau dengan sengaja menjatuhkan aku di jalan, Hah ! " Tazuya terus mengoceh ke Inuya
" Ma. . .maafkan aku, tuan. . . . " Inuya meminta maaf kepada orang misterius tersebut
" Tidak masalah. . . . Aku bisa berdiri sendiri. D. . .Daaah " Ucap Pria tersebut dengan nada berbelit dan segera lari meninggalkan mereka
" Dia tidak terlihat seperti berasal dari sini ya " Inuya bertanya kepada Tazuya
" Sepertinya iya. Ayo cepat ! Sebelum ada pegawai sekolah yang melihat kita disini "
Disaat Tazuyadan Inuya bergegas menuju sekolah, sosok misterius itu memperhatikan mereka sesaat. Mereka akhirnya berhasil sampai ke sekolah tanpa sepengetahuan para guru dan pegawai sekolah. Saat mereka menuju kelas, mereka disambut oleh Ataru.
" Fyuh. . .syukurlah tidak ada yangmelihat kita. Capek banget. . . haus lagi. . . istirahat kaki dulu sebentar disini " Kata Tazuya
" Heeeeiiiiiiiii sudah kuduga pastikalian lewat sini " Kata Ataru yang tiba tiba datang dari belakang
" HAAAH ! ATARU ! " Tazuya dan Inuyasama-sama kaget
" Bagaimana kau bisa tahu kami ada disini ?! " Tanya Tazuya
" Seperti yang kalian tahu,penglihatan masa depanku selalu akurat " Kata Ataru dengan bangga kepada mereka
" Yaaaa Yaaaa. . . . tuan mata ajaib.Bagaimana kelas kita ?! " Tanya Inuya
" Kita sekelas . . .termasuk Jubei-chan juga, loh~.Di kelas 1- LA- A "
" Wali kelas kita ?! " Tazuya bertanya
" Beliau belum datang karena dalam 15 detik lagi bell-nya akan berbunyi " jelas Ataru sambil memprediksi jam masuk kelas mereka
(Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing)
" Ayo ! Kita kekelas " Ajak Ataru
" Seperti biasa, soal tebak-tebakkankamu memang selalu benar " Puji Inuya
" Itu bukan sekedar tebak-tebakan, itukemampuanku untuk melihat masa depan " Jelas Ataru
" Ya ya ya. . . penglihatan masa depan. Kamu hanya kebetulan benar saja, karena semua siswa tahu kapan jam belajar dan istirahat mereka " Kata Inuya
" Lain kali cobalah menebak masa depan kami. Kau bisa ?! " Kata Tazuya dengan bersemangat saat mereka naik tangga lantai 2
" Hei ! Aku ini bukan peramal ! Enak saja nyuruh aku menebak masa depanmu ! " Gerutu Ataru
" Terus untuk apa coba kemampuan unikmu itu ada jika tidak digunakan untuk hal yang berguna seperti jadi peramalatau apalah. Siapa tahu bisa jadi jutawan karena viral di internet " Jelas Inuya dengan nada sarkastis
" Yaaaa yaaa yaaaaa " Jawab Ataru
*****