Satu minggu setelah acara aqiqahan Nara Kiandra Al-Zikri di selenggarakan, sidang panggilan untuk cerai pun datang. Aku, Habib dan Farida pergi ke Bandung untuk menghadiri sidang cerai itu. Tak lupa pula bunda ikut bersama kami sambil menggendong Alina.
Seminggu penuh aku mengadu pada Allah, meminta di tetapkan hati untuk memilih pilihan yang terbaik. Galau dan rasa gelisah tentu ada, hanya saja aku berpikir untuk tetap realistis dan melogikakan semua ini dengan akal sehat.
Pada kenyataannya, pernikahan tidak akan bisa berjalan dengan baik jika hanya satu kaki saja yang sehat. Kedua kaki harus sehat untuk bisa melangkah bersama, dan aku sadar bahwa Habib sudah tidak mau melangkah bersama.