Bab 370
"Mak, masakannya sudah siap ini!" seru Hani dari arah dapur.
Maemunah bergegas melihat ke dapur. Ternyata memang benar. Dia tas meja sudah terhidang berbagai masakan yang bisa membuat air liur siapa saja menetes.
"Pintar kali kau masak, Han. Beruntung sekali laki-laki yang jadi suami kau nanti," puji Maemunah membuat kedua pipi Hani bersemu merah.
Dia merasa bahagia karena mendapatkan pujian bagus dari Maemunah.
"Mana ada yang mau denganku yang sudah tak suci lagi, Mak," keluhnya dengan sedih.
"Pasti ada itu nanti, jangan sedih lagi kau, ya. Ayo kita makan?" ajak Maemunah.
Mereka pun menikmati makanan yang telah tersaji sambil bercengkerama dengan asyiknya. Tanpa mereka ketahui kalau Nazwa sejak tadi sudah menguping di balik pintu dapur.
Wajahnya kelihatan memerah menahan amarah. Hatinya panas melihat keakraban keduanya, Nazwa merasa iri karenanya.