Kalian percaya keberuntungan?. Menurutku tidak ada yang namanya keberuntungan di dunia ini. Ya, dunia adalah tempat yang paling tidak adil untuk semua makhluk hidup. Kita semua tau itu. Tak perduli kau manusia, hewan, bahkan tumbuhan sekalipun ada saat-saat mengalami ketidakberuntungan dalam hidupnya. Termasuk aku sendiri. Namaku Zayden Sanjaya Lim, umur 25 tahun Pekerjaan ku sebagai direktur di perusahaan IT milik Papiku sendiri. Banyak orang menyukai dan mengidam-idamkan kehidupan sepertiku dan juga diriku. Katanya, aku ini Tampan, mapan, dan Boyfriend material. Aku seorang anak Piatu. Ibuku sudah meninggal dunia saat aku usia 17 tahun, seharusnya itu disebut orang sweet seventeen. Tapi bagiku itu justru titik nol dalam menjalani hidupku selama ini.
"Zay, besok kamu ditemani oleh Gery untuk peresmian hotel baru kita yang di Yogyakarta" titah si tua Bangka buaya buntung Steven Arga Lim. Lelaki yang membuat mendiang ibuku menderita selama 5 tahun bertahan bersama laki-laki yang kusebut papa ini.
"hm" aku hanya berdehem sementara mataku masih fokus melihat gadgetku. Aku melihat foto-foto yang di kirim oleh Wiliam, sekretaris ku. Sepertinya sebentar lagi akan ada perang besar di rumah si tua Bangka ini. Kasian sekali dia, mendapatkan anak yang tidak berguna dan bodoh dari wanita mantan sahabat mamaku si ular berbisa.
"aku pergi!" Dengan langkah menuju pintu seketika aku tersenyum puas. Sudah saatnya melihat berita beberapa saat lagi, tidak akan kubiarkan wanita ular dan anak nya yang bodoh, tidak berguna itu merebut posisiku sebagai pewaris tunggal Lim group.
Kediaman Keluarga Lim
PRANGGG....
"dasar anak kurang ajar!" teriak seorang wanita paruh baya di lantai 1 rumah itu.
"panggil semua tim hukum kita!" titahnya kepada seorang lelaki didepannya. Nafasnya naik turun, menandakan emosi wanita ini tidak stabil.
"baik nyonya besar!" jawab pria itu kemudian pergi.
Ya, dia nyonya besar yang membuat nyonya besar sebenarnya menderita. Dialah Angeline Delgere, wanita ular berbisa yang tega merebut suami sahabatnya sendiri. Dipunggut di panti asuhan dan diangkat oleh keluarga Sanjaya yang kaya raya hanya karena putri kesayangan mereka menyukai wanita ini, ia lantas menjalani hidup yang layak dan tercukupi setelah itu. Namun, air susu dibalas air tuba, bak kacang lupa kulitnya, perlahan dia masuk ke kehidupan Sandra Alexa Sanjaya dan membuat semuanya seakan Sandra adalah musuh yang harus di singkirkan l. Keji bukan?. Lantas dia berselingkuh bersama Si Steven tua Bangka selama 10 tahun dan memiliki anak hasil hubungan gelap mereka. Binatang.
Kantor Kepolisian Kota P********.
"Tuan muda Gery tenang saja, kami akan membebaskan Tuan muda secepatnya" Ucap Pria yang ditugaskan oleh Angeline sebagai pengacara anaknya itu.
"Sial, pasti sekarang Si Zayden bre*ek itu sedang tertawa!" Pria itu Gery, ya dia anak yang lahir dari rahim wanita ular itu. Sikap sok berkuasa padahal bodoh yang membuat Zayden muak.
"Jangan sampai dia pergi ke peresmian hotel itu, tanpa aku." bisiknya hati-hati.
"Baik Tuan Muda." jawab pria itu dan langsung undur diri dari hadapan Gerry.
Kediaman Keluarga Lim
Zayden sekarang duduk di ruangan kerja Papanya. Sambil memegang gadgetnya. Melihat perkembangan yang ada dari Wiliam. Wiliam bilang kasusnya ringan dan mungkin Polisi akan membebaskan Gerry dalam 24 jam. Tentu saja itu semua karena adanya kekuatan UK. apa UK? UANG DAN KUASA. Tapi yang dilakukan Zayden justru malah memerintahkan Wiliam agar menghubungi Andika. Andika adalah teman SMA Zayden yang sekarang bekerja sebagai seorang Wartawan. Justru ini memudahkan pekerjaan Andika tentunya.
..
"bagaimana?" tanya Wiliam dari seberang sana.
"oke silahkan liput sepuas kalian, mereka akan segera menjemput Tn. Gerry pukul 20.00 wib." ucap William dengan jelas. Tentunya ini akan menjadi pertunjukan dan berita yang luar biasa.
..
"Sepertinya Papi tidak yakin akan memberikan Gerry wewenang untuk mengurus anak perusahaan kita di Yogyakarta." ucap papi sambil terus memijat pelipisnya. Aku tau ini akan berat, aku tau ini resiko karena nilai saham akan menurun tentunya, tapi semua ini kulakukan untuk memberi pelajaran anak dan ibu yang merasa berkuasa itu. Siapa disini yang pantas jadi pimpinan sesungguhnya. Bukan angkuh? jika kalian di posisiku pasti kalian akan melakukan hal yang sama.
"jadi apa keputusan papi?" tanyaku, papi hanya menatapku dengan wajah sedihnya. Dia pasti kecewa, anak itu telah mencoreng nama keluarga, dia dan teman-temannya mabuk-mabukan hingga dengan sengaja menghajar petugas keamanan disana sampai koma. Tentu saja itu perbuatan memalukan.
"papi ingin mewujudkan amanat dari mendiang mamimu, menjadikan mu pemimpin perusahaan yang papi bangun sendiri!" ucap papi, hatiku sensitif bila mengingat mami. Mami selalu menangis tapi ia tidak sedikitpun menjelekkan papi di depanku. Ia wanita terhebat sepanjang hidupku.
"baiklah, jika begitu. Aku akan percaya ucapan dari papi, jika papi umumkan aku sebagai Direktur utama di Perusahaan kita, rapat pemegang saham tinggal 1 Minggu lagi Pi. Sepulangnya aku dari Yogyakarta, aku akan datang dengan status baruku!" pintaku dan hanya dijawab dengan senyum dan anggukan oleh papi.