Chereads / AKU HIDUP / Chapter 2 - keseharian

Chapter 2 - keseharian

setelah 2 bulan akhirnya aku sudah bisa berlari maupun berbicara sungguh perjuangan yang sangat melelahkan di tambah selama itu aku hanya makan rumput liar yang tumbuh di antara bangunan, siapa yang sangka jika binatang binatang di era ini bukan main besarnya, ayam yang dulu hanya sebesar bola kaki sekarang besarnya seukuran anjing yang dewasa bahkan sekali iya memakan biji bijian di tanah, itu meninggalkan bekas seolah tanah itu di tanpa sebilah tombak, pada dasarnya hewan hewan sekarang pada gak ngotak semua!

dan malam pun datang "sialan! hari inipun aku belum bisa mendapatkan buah buahan! bintang di hutan semuanya menjadi raksasa!! bahkan monyet yang dulu takut sama manusia memandang aku seperti serangga... tunggu sebentar... jika aku yang selalu lari ketika ada serangga berarti lebih lemah dari serangga mungkinkah ras manusia kini menjadi ras terlemah!!!??? buset dah, gini amat baru juga bangkit 2 bulan yang lalu...."

setelah mengeluhkan segala hal aku berbaring di tempat tidur yang aku buat sedemikian rupa seperti ranjang sambil mengunyah daun kemangi yang aku kumpulkan, paling tidak rasanya lebih nikmat di bandingkan air rebusan ilalang yang sering aku minum rasanya sangat buruk seperti obat lebih tepatnya itu memang obat.

aku rasa tubuhku sudah baik - baik saja jika aku pergi ke hutan besok dan stok daun kemangi cukup untuk beberapa hari, beruntung air sangat melimpah di hutan aku berapa kali melihat aliran anak sungai saat mencari daun kemangi, dan plastik benar benar melimpah di era ini ratusan tahun telah berlalu namun itu belum bisa terurai melihat dari bentuknya kemungkinan besar sudah 800 tahun. Dari plastik ini hidupku terselamatkan untuk membuat jendela yang aku cetak sendiri agar terhindar dari dingin serta menggunakan plastik bening dan masukan air lalu bentuk seperti bola dan boom, kaca pembesar kw di temukan. Yah aku sangat jarang menggunakan itu lagian banyak kaca yang bertebaran di mana mana aku sering menggunakan itu untuk membuat api dan memotong sesuatu, aku pernah mencoba untuk membunuh ayam dengan kaca yang ada malah aku hampir tewas saat tubuhnya aku tusuk malah kacanya patah. lalu ayam itu mengejarku seperti orang gila.

untuk baju dan celana aku membuatnya dari kulit kayu, maunya dari hewan tapi yang ada nanti aku jadi santapan mereka, jangan sampai mati konyol pemburu yang malah di buru. Namun aku belajar banyak hal plastik tak akan terurai selama ratusan tahun, kaca apa lagi sangat mustahil terurai bahkan sampai jutaan tahun itu sebabnya di duniaku dulu kaca maupun plastik di daur ulang. Dan ironisnya 2 hal itulah yang menyelamatkanku.

aku sudah memperhatikan Raksasa yang aku lihat di mana mataku dapat memandang dan yang mampu terlihat hanyalah 4 raksasa terutama salah 1nya yang membawa tongkat itu benar benar menakutkan kemungkinan besar merekalah yang menghancurkan dunia ini jadi seperti ini, mereka terlihat transparan kemungkinan itu terjadi karena jauhnya yang bisa teramat sangat aku pernah baca manusia hanya mampu melihat 5 KM di bumi yang melengkung namun melihat dari sifat raksasa itu sendiri bisa jadi jauhnya puluhan hingga ratusan KM... aku menyesal tak terlalu memperhatikan saat jam pelajaran, jika saja aku lebih tekun pasti dapat mempermudahku dalam menganalisis keadaan.

"baiklah saatnya tidur besok merupakan awal petualanganku sesungguhnya, melihat banyak hewan raksasa serta raksasa aneh di ujung sana kemungkinan besar banyak hal gila lainnya yang belum ku ketahui.... tapi, aku sungguh ingin bertemu teman yang bisa aku ajak untuk bicara.."

***