Chereads / DIARIES OF HOROR / Chapter 12 - Chapter 12# Bertemu Pocong!!

Chapter 12 - Chapter 12# Bertemu Pocong!!

Melihat Pocong di Belakang Mobil Pikap

Kalian tahu tidak kalau Aku pernah diikuti pocong dari Lenteng Agung sampai rumah di Depok? Jadi pada suatu malam Minggu, Aku sama tiga teman pergi mencari hiburan ke klub malam di Jakarta. Kebetulan pada malam Minggu itu, Aku dan teman-temannya 'minum' sedikit lebih banyak.

Akibatnya, Aku dan salah satu teman Aku mabuk berat, dan akhirnya dibawa pulang oleh teman yang lain sebelum pass out.

Kami keluar dari klub pada waktu subuh tepatnya jam 2 atau 3 pagi. Kebetulan mobil yang kami tumpangi itu dikemudikan oleh teman Aku yang tidak terlalu mabuk. Mereka pun langsung menuju Depok dengan melewati kawasan Lenteng Agung.

Karena masih subuh, kawasan Pasar Minggu yang mereka lintasi terasa sangat sepi. Di jalanan terlihat hanya ada mobil yang mereka kendarai dan sebuah mobil pikap yang melaju di depan.

Teman Aku yang mengemudikan mobil enggak berani ngebut atau mendahului mobil pikap tersebut karena kondisinya sedikit mabuk. Sehingga terlihat kayak iring-iringan.

Aku kebetulan duduk di depan bersama sopir. Awalnya Aku tidur, namun terbangun karena mau muntah. Melihat hal tersebut, sang sopir pun langsung memberikan plastik.

"Jangan jackpot di mobil gue apa," kata teman Aku kesal.

"Ya elah, emang gue secemen itu apa," jawab Aku,

Dan benar saja, Aku enggak jadi muntah.

Agar tidak merasa pening, Aku pun memutuskan untuk melihat ke arah depan saja. Tepatnya ke arah mobil pikap yang lagi enggak bawa apa-apa. Saat menatap mobil tersebut, Aku melihat ada kain putih naik secara perlahan dari bak belakang.

Tentu saja Aku kaget dan terus menatap lekat. "Itu apa ya?" gumam Aku dalam hati.

Kain putih tersebut tiba-tiba berdiri layaknya sosok manusia.

Di bagian atas kepalanya ada ikatan dan seraut wajah terlihat di sela-sela kain. Wajahnya setengah rusak, seperti orang yang kecelakaan dan terseret di aspal sejauh 200 meter. Bukan hanya itu, penampilannya terlihat semakin menakutkan karena masih terlihat ada cairan seperti darah di wajahnya.

Aku menelan ludah, tengkuk Aku mulai meremang. Tapi dalam hati masih menyimpan keraguan apakah sosok itu nyata atau hanya khayalan karena saat itu kondisinya yang sedang mabuk.

"Eh, lo lihat enggak ada pocong di depan," kata Aku pada teman yang sedang menyetir.

"Iya gue lihat, dari tadi enggak merhatiin banget. Itu beneran pocong bukan?" balas teman Aku. Perasaan takut dalam diri kami pun mulai muncul.

"Bukan kali, jangan-jangan kita lagi halu (mengkhayal). Kan lagi mabok," kata Aku berharap perkataan itu bisa menenangkan rasa takut kami.

Sesampainya di Lenteng Agung, penampakan pocong tersebut ternyata masih ada. Aku dan teman yang bawa mobil pun semakin takut.

"Tapi kok dia ada terus ya, gak ilang-ilang," kata Aku.

"Coba tanya Dobleh (teman mereka yang tengah tertidur di kursi belakang mobil)," kata sopir

Aku membangunkan Dobleh yang tidur di belakang dan mempertanyakan apakah ia melihat sosok pocong di mobil pikap tersebut.

"Iya gue lihat, tapi beneran apa karena gue mabok, ya?" ujar Dobleh sembari mengucek matanya.

"Tapi kita bertiga melihat (pocong) nih. Masa kita bertiga halu hal yang sama, lagian gue enggak mabuk-mabuk banget kok. Masih bisa bawa mobil," celetuk teman Aku yang menjadi sopir.

"Woi, lihat tuh!" teriak Dobleh sembari menunjuk ke depan.

Ternyata sosok pocong itu terbang melewati jalan menuju mobil mereka.

"Beneran coy itu pocong, ngebut!" Aku menarik-narik tubuh temannya yang bawa mobil. "Gila!" temannya berteriak dan menginjak pedal gas kencang.

Mobil mereka melaju melewati mobil pikap, dan meninggalkannya di belakang. Saking ketakutan, kami mengigil dan suasana hening sampai di Margonda.

"Kira-kira kita diikutin enggak, ya?" kata Dobleh.

"Jangan sampai dah, amit-amit!" pekik Aku.

"Tapi gue mencium bau anyir di belakang sini," ujar Dobleh setengah berbisik.

Di mobil suasana hati kami tidak karuan dan jantung ketiganya berdegup kencang. Bibir mereka pun komat-kamit baca doa hingga sampai ke rumah.

Merasa tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan, kami memutuskan untuk menginap di rumah Aku.

"Emang doa orang mabok diterima ya?" ujar Aku sesampainya di rumah. Ternyata jawabannya tidak.

Pocong itu terus mengikutiku kemanapun aku berada aku merasa mungkin aku membuat kesalahan fatal atau mengganggu eksistensi mereka konon mistosnya ada beberapa kejadian alasan mengapa kita di ikuti seperti hantu pocong.

Tanda yang paling sering muncul adalah timbulnya perasaan yang sangat aneh sebelum melihat penampakan pocong.

Hal ini sangat mungkin disebabkan karena pocong tersebut telah menyerap energi positif yang ada di sekitar kita. Suhu di sekitar menjadi lebih dingin dan kaki kita menjadi bergemetar adalah gejala mistik yang sangat sering dialami seseorang saat akan melihat penampakan pocong.

Selain itu, gejala aneh lainnya akan terasa pada penglihatan, terutama saat sedang sendiri dalam ruangan. Meskipun sendiri, ia akan merasa ada sosok yang mengawasinya. Peristiwa tersebut tentunya akan membuat jantung orang itu berdetak lebih cepat dan darah mengalir lebih kencang. Sehingga suhu tubuh orang tersebut akan mengalami peningkatan.

Tanda lainnya, yaitu tercium bau-bau aneh yang menyerbak dengan tiba-tiba. Ada dua bau: wangi dan busuk. Namun keduanya memiliki ciri dan sensasi yang sama, sensasi mistik. Jika tercium wangi, maka yang muncul adalah pocong baik yang sedang usil. Jika tercium bau busuk, maka yang muncul adalah pocong jahat.

Kemunculan pocong akan membuat telinga kalian lebih peka terhadap suara, sehingga akan terdengar suara-suara aneh. Suara-suara itu meliputi suara orang tertawa, menangis, atau orang berjalan akan terdengar sangat jelas. Suara itu juga bisa berupa suara ketukan pintu atau dinding dengan ritme teratur.

Tanda lainnya yaitu adanya benda-benda yang bergerak tanpa disentuh. Benda-benda itu meliputi benda yang tergantung di dinding seperti foto, kalender, jam dinding, hingga kelambu. Kadang-kadang, benda dari kaca juga dapat ikut bergerak bila pocong tersebut menampakan dirinya dengan kekuatan yang besar.

Perilaku Anjing yang Aneh

Anjing memiliki pendengaran yang sangat tajam. Ia bisa mendengarkan suara dengan frekuensi sangat rendah, sangat rendah untuk tidak bisa didengar oleh manusia. Kemunculan pocong biasanya disertai dengan frekuensi yang sangat rendah, tak heran bila anjing yang mendengar frekuensi itu akan menunjukan perilaku aneh seperti menggonggong atau mengibaskan ekornya tak menentu.

Mungkin dikarenakan aku yang habis dari keluar dari klub malam dengan keadaan yang sangat kotor jadi hantu pocong itu bisa muncul dihadapan kami semua.

Peristiwa tersebut menjadi pelajaran untuk aku yang harus mengubah diriku menjadi lebih baik lagi dari sekarang karena semua hantu dan hal mistis tertarik pada diri kita ketika kita menjadi sangat kotor dan mereka menyukai akan hal itu.

(tamat)