Satu minggu berlalu Pak Anton masih tidak juga datang ke rumah sakit. Hari ini sudah waktunya aku pulang karena keadaan semakin membaik. Haruskah kali ini pun aku pulang bersama dengan Arnold lagi atau Arnold pun tidak mau menjemputku.
Aku mencoba menelpon orang rumah menanyakan keberadaan mereka. Tapi semua orang tidak ada yang tahu Kemana perginya Bang Anton dan Arnold. Asisten rumah tangga bilang kalau mereka sudah 3 hari tidak ada di rumah dan anak-anak hanya bersama suster masing-masing.
Otakku rasanya mulai buntu ternyata Arnold benar kehilangan respek kepadaku. Dia yang biasanya cepat ketika dimintai tolong bahkan hari ini saja dihubungi tidak bisa. Aku menyimpan ponsel ke atas nakas yang ada di pinggir ranjang dan bersiap untuk pulang.
"Dinda permisi." Dokter Frans masuk ke dalam ruangan.
"Ya dokter silakan," jawabku.
"Dinda apa Anton tidak menjemput?" tanyanya.
"Seperti yang dokter lihat tidak ada siapapun di sini hanya saya sendiri."
