Pov Anton.
Dia memang masih keterlaluan, bisa-bisanya dalam situasi sekarat saja menuduhku yang tidak-tidak di depan orang lain. Apa yang dokter Frans katakan, jika dia melihat pertengkaran suami istri seperti ini. Dinda memang sangat keterlaluan kali ini tidak bisa dibiarkan.
"Anton." Suara Dokter Frans mengejutkanku.
"Ya dokter, ada yang mau dibicarakan?" tanyaku.
"Ada, tapi bukan soal Dinda," jawabnya.
"Soal apa dokter?" tanyaku.
"Ikut dulu ke ruangan saya. Tidak enak bicara di sini," kata dokter Frans.
"Baik Dokter," jawabku sambil mengekor mengikuti langkahnya.
Saat sedang berjalan menuju ruangan praktek dokter Frans. Aku mendapatkan telepon dari Agnes karena tadi dia pulang sendiri. Yah sebetulnya aku yang memaksanya untuk pulang, karena percuma menjelaskan kepada Dinda.