Pov Anton
"Kamu bener-bener kelewatan ya Bang. Arnold selalu ada menopang kehidupan kamu. Tapi kamu malah begini sama dia, keterlaluan." Selesai berkata seperti itu, Dinda pergi meninggalkanku.
Dinda tidak mengerti betapa aku sangat kesal gara-gara sikap Arnold kemarin, mencari masalah dengan orang lain itu apa untungnya. Dia selalu saja bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Terkadang aku bingung, apa yang ada di otak Arnold, sehingga dia sangat senang untuk bertengkar dengan orang lain.
Malam ini dia tidak pulang, aku tidak tahu ke mana Arnold pergi. Sejak semalam pun aku mau minta orang kantor kepercayaanku untuk mencari Arnold di setiap hotel. Namun sampai saat ini masih belum ada kabar tentang Arnold. Ditambah lagi, baru mau buka mata, sudah mendengar omelan Dinda.