Hembusan angin malam menambah kengerian yang kurasakan, setelah mendengar cerita dari Joe. Ternyata tiga tahun ini dia mengalami hal yang sangat tragis dan itu di luar dugaanku. Nona Caira meninggal dunia pasca mengandung anak mereka yang waktu itu masih berusia tujuh bulan di dalam kandungan.
Tidak pernah terbayangkan bahwa hidup Joe, akan bernasib sama sepertiku melewati masa-masa kritis yang tidak mudah untuk dilalui. Joe menangis saat menceritakan bagaimana dirinya menguburkan Nona Caira tepat setelah mereka menjadi mualaf. Sepertinya rasa rindu dalam hati Joe sedang mencuat.
"Gue minta maaf, karena nggak pernah cari kabar lo dan istri lo. Gue nggak pantas lagi disebut sahabat, nggak lucu Joe," kataku.
"Sudahlah hilangkan lebay kamu, sudah jadi emak-emak lah boleh lebay terus. Hai, namanya juga hidup, pasti punya kesibukan, ya mau gimana juga aku nggak pernah nuntut orang untuk mengerti keadaanku," kata Joe.
"Ya mau gimana lagi. Gue sedih udah denger cerita lo semuanya."