Hubungan ini terasa semakin hambar, Bang Anton sibuk dengan urusannya. Begitu juga denganku yang mengurusi tiga anak sekaligus. Kiara memang sudah pandai merawat diri, tetapi dua buntalan masih bergantung kepadaku.
Sebentar-sebentar teriak memanggil Mommy Dinda untuk mendapatkan sesuatu. Kadang aku kesal karena mereka cukup menyebalkan. Melatih mereka mandiri nyatanya tidaklah mudah, aku jadi teringat kepada Mama yang dulu mendidik kami bertiga. Padahal aku bukan anak kandungnya, tapi mama bisa sanggup mengurusku.
Ketika sedang asyik membaca komik, Bi Maria datang memberitahuku, kalau Aisha ada di ruang tamu. Aku segera pergi keluar dan menemuinya. Aisha datang membawa koper juga tas, sambil menggendong Daren, Aku memintanya untuk duduk.
"Ada apa, Sa?" tanyaku.
"Mbak. Lo lagi sibuk nggak? Gue mau ngomong," kata Aisha.
"Nggak sibuk. Ada apa?"