Aku membuang napas berat seusai merapikan sprei kasur di kamarku dan Bang Anton. Hari ini suamiku itu memilih tidak berangkat bekerja dengan alasan ingin merawat istrinya yang sedang sakit. Ya, sesuai judulnya, semua itu hanya alasan belaka.
Kenyataannya Bang Anton ingin melampiaskan kerinduannya selama aku diculik oleh Om Tama. Selain itu, dia juga ingin memastikan bahwa kondisiku baik-baik saja. Begitu katanya.
Aku terkesiap ketika ada dua tangan yang tiba-tiba melingkar di pingganku. Aku menoleh dan langsung bersitatap dengan Bang Anton dengan jarak cukup dekat. Belum sembuh dari keterkejutan, Bang Anton mencuri kecupan di bibirku beberapa kali. Aku mengelak kala bibir Bang Anton mulai bergerilya ke mana-mana.
"Abang, pintu kamar kita terbuka sedikit. Nanti kalau Kiara tiba-tiba masuk gimana?" tanyaku sembari melebarkan mata.