294.
Aku ditemani Arnold datang menemui Om Tama, tadinya kami akan pergi ke kantornya, tetapi pria itu menjawab untuk bertemu di cafe saja. Arnold memantau dari kejauhan, dia mau tahu apa yang dikatakan Om Tama. Sebelumnya kami juga sudah memasang kamera di bawah kursi dan meja yang dimodifikasi memakai baut.
Hatiku tidak sabar menunggu kedatangan pria itu. Semoga saja ada titik terang dimana keberadaan Bang Anton. Aku sudah sangat merindukan suamiku. Arnold memakai topi dan masker bulu, seolah dia menjadi pengunjung lain. Aku takut Arnold tidak fokus.
Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki menempati mejaku, saat menoleh ternyata Om Tama. Penampilannya kali ini sangat nyentrik seperti orang yang akan bertemu kekasihnya, wangi parfumnya sangat menyengat hidung. Om Tama kemudian duduk di seberang ku wajahnya tersenyum lebar.
"Apa kabar istri Anton?" tanya om Tama.
"Saya baik, Om. Bagaimana dengan Om sendiri?"